Liputan6.com, Sorong - Mengakhiri perjalanannya di tanah Papua, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Widodo mengunjungi Pabrik Sagu Perum Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat hari ini.
Jokowi bersama Iriana, didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Direktur Utama Perum Perhutani, berkeliling melihat proses pengolahan sagu.
Jokowi berharap, beroperasinya pabrik sagu ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Dan yang bekerja berasal dari lingkungan masyarakat sekitarnya," ujar Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden, Jumat (1/1/2016).
‎Pembangunan pabrik sagu ini dimulai sejak 2013 dan selesai akhir Desember 2015. 3 Bulan selanjutnya akan dilakukan comissioning atau pengujian operasional sebelum pabrik beroperasi penuh.
Kapasitas produksi tepung sagu 100 ton per hari dengan bahan baku 5.000 sampai 6.000 potong tual per hari. Tual merupakan batang sagu sepanjang 1 meter.
Pada 2012, sebelum pabrik sagu dibangun, harga jual sagu Rp 5.200 sampai Rp 6.500 per kilogram. Akhir 2015, harga pasaran tepung sagu di Jawa mencapai Rp 6.800 per kilogram.
Harga ini tentu akan terus meningkat, sejalan dengan kebutuhan tepung sagu untuk bahan pangan secara nasional, dan bahan baku industri lainnya di dalam dan luar negeri.
Total investasi pabrik sagu Perhutani ini Rp 150 miliar dengan tenaga kerja lebih kurang 40 orang di pabrik dan 400-600 tenaga kerja di lahan hutan sagu.
Ditargetkan, pabrik sagu ini akan memberikan kontribusi pendapatan ke perusahaan Rp 100 miliar per tahun, dan juga akan menjadi pemicu penggerak ekonomi wilayah Sorong Selatan.
Baca Juga
Maraton 7 Wilayah
Dalam pertemuan dengan warga Kabupaten Sorong Selatan‎ usai melihat proses pengolahan sagu, Jokowi mengatakan berada di Papua 4 hari 3 malam. Dalam waktu tersebut telah mengelilingi banyak tempat.
"Saya berputar tanpa henti, semakin sering ke tanah Papua, semakin saya tahu bahwa Papua adalah surga kecil yang diturunkan ke bumi," ujar Presiden.
Selain itu, Jokowi juga semakin mengetahui masyarakat Papua. "Pada intinya sama semua, baik-baik dan ramah-ramah. Saya senang sekali bisa bertemu," kata dia.
Dalam kunjungan ke Papua sejak 29 Desember 2015 hingga 1 Januari 2016, Presiden mengunjungi 7 lokasi secara maraton yakni Merauke, Wamena, Timika, Nduga, Sorong, Raja Ampat, dan Sorong Selatan, dengan acara yang sangat padat.
Dimulai dengan kedatangan hari pertama, Jokowi bermalam di Merauke. Esok harinya atau hari ke-2, Presiden mengikuti acara Ekspedisi Kapsul Waktu dan mengunjungi Pelabuhan Perikanan.
Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Wamena menggunakan pesawat Hercules. Di distrik ini, Presiden bertemu masyarakat Pegunungan Tengah Papua dan meresmikan gedung otonomi. Di sini, Jokowi dan rombongan menginap semalam.
Hari ke-3, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan pesawat Hercules dari Wamena ke Kabupaten Nduga, dan transit di Timika berganti Heli Super Puma milik TNI AU. Dari Nduga, Jokowi kembali ke Timika, berganti pesawat Kepresidenan Indonesia-1 menuju Sorong.
Di Sorong, Presiden meninjau bandara baru dan langsung melanjutkan perjalanan ke Raja Ampat, menggunakan pesawat CN-295 milik TNI AU.
Setelah bermalam di Raja Ampat atau hari ke-4, Presiden melanjutkan blusukannya menuju Sorong Selatan menggunakan Heli Super Puma milik TNI AU, untuk meninjau pabrik sagu. Dari Sorong Selatan, Jokowi dan rombongan menuju Sorong berganti Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 menuju Jakarta.
Advertisement