Jokowi Minta Raja Ampat Jadi Pariwisata Eksklusif

Jokowi menikmati matahari terbit perdana 2016 di Dermaga Pantai Waiwo, Raja Ampat.

oleh Anri Syaiful diperbarui 15 Feb 2016, 09:01 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 09:01 WIB
20160101 - Jokowi Raja Ampat
Sederhana, gaya Presiden Jokowi nikmati sunrise perdana di Raja Ampat, Papua Barat (Agus Suparto)

Liputan6.com, Raja Ampat - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menikmati matahari terbit perdana 2016 di Dermaga Pantai Waiwo, Raja Ampat. Ditemani wartawan yang mengikuti perjalanannya dari Jakarta, Presiden banyak bercerita tentang harapan dirinya di sektor pariwisata.

Setelah mengunjungi langsung Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, minggu lalu, dan Raja Ampat, Papua Barat, Jokowi optimistis dalam 2-3 tahun mendatang target 20 juta wisatawan terwujud.

"Destinasi sebagus ini kita punya banyak. Kalau kita tidak dapat 20 juta (wisatawan), kebangetan. Negara tetangga 24-27 juta," ucap Jokowi seperti disampaikan dalam pesan tertulis oleh Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit, Jumat 1 Januari 2016.

Namun untuk mencapai angka 20 juta itu, Jokowi mengingatkan bahwa masih banyak yang harus dibenahi, seperti sektor promosi dan keputusan wilayah yang menjadi unggulan.


Untuk Raja Ampat, Jokowi menyebut ada 3 hal yang harus dipersiapkan, yaitu bandara dengan perpanjangan runway dan terminal serta dermaga dan kapal.

"Kapal diperlukan untuk akses antara pulau, kalau tidak ada mahal sekali," kata Jokowi.

Presiden juga telah meminta kepada menteri pariwisata untuk menjadikan Raja Ampat sebagai pariwisata yang eksklusif.

"Seperti ada kuotanya, biar hutan dan lautnya tidak rusak," ujar dia.

Sementara untuk Labuan Bajo, Presiden meyakini Labuan Bajo akan semakin terkenal. Bukannya tanpa alasan, Jokowi menyampaikan keyakinannya itu.

"Alamnya khas, hutannya tidak banyak, tapi vegetasinya unik. Dunia mana ada yang punya komodo? Di sekitarnya bisa untuk diving dan snorkling," kata Jokowi.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya