Cerita Ahok di Balik Penunjukan Budi Jadi Dirut PT Transjakarta

Ahok mengaku tidak ragu saat memilih Budi sebagai Dirut PT Transjakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 07 Jan 2016, 20:10 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 20:10 WIB
Ahok Dapat Nilai Merah Dari DPRD
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri sidang paripurna DPRD DKI Jakarta terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Kamis (23/4/2015). DPRD menilai kinerja pemda dan aparatnya pada tahun 2014 buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memilih Budi Kaliwono untuk melanjutkan tampuk pimpinan PT Transjakarta sebagai Direktur Utama. Sebelum menentukan pilihan, Ahok pun sempat berbincang memeriksa rekam jejak Budi sebelum menempati posisi Wakil Presiden Direktur Cipaganti.

"Akhir tahunlah. Saya lihat siapa yang nangani Cipaganti? katanya ada yang namanya Budi, direkrut untuk nangani ini semua. Gua bilang kenalin dong. Ya dia juga ragu-ragu. Selalu pertanyaan orang itu kalau bapak enggak jadi gubernur lagi gimana?" ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu sudah lumrah dengan pertanyaan itu. Hal itu juga ditanyakan kepada Budi. Jawaban Budi ini cukup meyakinkan Ahok untuk menjatuhkan pilihan padanya.

"Saya bilang kamu takut enggak kalau aku enggak jadi gubernur lagi? Dia jawab, O enggak Pak, kita mah profesional Pak, kalau kita kerja baik dimana juga orang akan mempekerjakan saya. Wawancara langsung saya," lanjut Ahok.

Pria berkaca mata itu tidak ragu dengan pilihannya kali ini. Saat itu, kondisi keuangan Cipanganti sangat kacau. Akhirnya ada investor yang berminat menamankan modal dan mengembangkan kembali Cipaganti. Satu yang paling dicari setelah berganti wajah adalah Budi.

"Nah waktu dia ganti nama, dia mesti cari CEO yang bisa nanganin alat berat, nanganin mobil macam-macam, bengkel macam-macam nih. Nah waktu itu dia pilih Budi. Budi baru masuk Juli 2015, dia masuk dari investor asing ini karena dia pengalaman," jelas Ahok.

Sederet perusahaan top pernah disinggahi oleh Budi. Tak hanya berada dalam satu bidang tapi lintas bidang. Faktor ini juga yang membuat Ahok yakin memilih Budi menggantikan Antonius Kosasih.

"Karena pernah pengalaman di Astra, pengalaman di finance macam-macam pengalamanlah, termasuk otomotif. Makanya dia terpilih. Saya ngapain seleksi lagi. Logika saya sederhana orang asing membajak dia. Jadi ini berarti profesional ini. Sampai perusahaan asing membajak si Budi Karena itu ngapain aku seleksi? Aku coba bajak aja dia balik," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya