Liputan6.com, Jakarta - Golkar telah mengirimkan nama untuk mengisi kursi Ketua DPR yang ditinggalkan Setya Novanto karena mengundurkan diri setelah mencuatnya kasus 'Papa Minta Saham'. Ada 2 nama yang digadang-gadang sebagai pengganti Setnov, yakni Ade Komaruddin yang diajukan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Agus Gumiwang Kartasasmita yang diajukan kubu Agung Laksono.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPR Fadli Zon mengatakan hari ini pihaknya akan melakukan rapat dengan Badan Musyawarah (Bamus) DPR untuk memutuskan siapa yang akan menjadi Ketua DPR.
"Itu nanti kita bahas di dalam Bamus. Kita tentukan nanti bagaimana kesepakatannya. Pelantikan Ketua DPR salah satunya mengagendakan itu siapa kesepakatannya dengan Bamus," kata Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Baca Juga
Fadli menambahkan rapat Bamus nanti juga akan membahas legalitas Partai Golkar sebagai partai politik. Sebab, dengan dicabutnya SK Menkumham atas kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono dan putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengembalikan kepengurusan Golkar Munas Riau sudah habis per 31 Desember 2015.
"Ya, justru itu nanti akan kita bahas di Bamus. Supaya ada kesepakatan, termasuk penundaan di paripurna," ujar dia.
Untuk rapat paripurna yang sedianya digelar hari ini, politikus Partai Gerindra itu mengaku hanya akan membuka masa sidang setelah sebelumnya anggota Dewan melakukan reses. Selain itu, juga akan ada pembahasan terkait mekanisme pelantikan Ketua DPR.
‎"Pidato pembukaan masa sidang saja. Nanti di dalam Bamus ada usulan itu (mekanisme pelantikan Ketua DPR), kita sepakati bagaimana," kata Fadli Zon.**