Cara Menhan Cegah Masyarakat Ikut Gafatar

Program Bela Negara jadi salah satu cara cegah paham Gafatar masuk ke masyarakat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 12 Jan 2016, 16:57 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 16:57 WIB
20160112-Suasana Rapim Kemhan RI Tahun 2016-Jakarta-Johan Tallo
Menhan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri Rapim Kemhan RI Tahun 2016, Jakarta, Selasa (12/1/2016). Rapat membahas tentang meningkatkan sistem pertahanan negara dan kemandirian industri pertahanan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta masyarakat agar tetap tenang meski Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) merajalela di Tanah Air. Sebab TNI sudah menyiapkan antisipasi agar masyarakat tak dipengaruhi oleh organisasi yang diduga aliran sesat itu.

"Antisipasi sudah jajaran TNI semua gerak dari Sabang sampai Merauke ada orang-orang Babinsa. Angkatan darat wajib waspada sudah ada perintah dari Pak Kasad (Jenderal Mulyono)," ujar Ryamizard Ryacudu di kantornya, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Bukan hanya itu, Ryamizard pun menilai, dengan mengadopsi nilai-nilai Pancasila, bisa mencegah aliran sesat yang muncul di masyarakat. Apalagi, saat ini seluruh Kodam sudah mengadakan program Bela Negara.

"Pancasila dulu dikira produk orde baru makanya perlu dihidupkan lagi. Tahun 2016 ini masuk paham radikal dengan itu kita cegah pemahaman bangsa dengan Pancasila, sekolah dasar sampai yang lain-lain," kata Ryamizard.

Melalui situs resminya, di alamat gafatar.org, organisasi tersebut diresmikan di Kemayoran pada 21 Januari 2012. Organisasi itu menyebut diri sebagai kumpulan pemuda pemudi yang dengan ikhlas ingin mengabdi dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pengabdian kepada Ibu Pertiwi yang sedang lara.

Dalam acara pendeklarasian itu, juga disebutkan dihadiri oleh budayawan terkenal seperti Sujiwo Tejo dan Taufik Ismail.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya