Pesan Ketua MPR untuk Anggota Baru

Gafatar dan teror Jakarta adalah contoh pekerjaan rumah anggota MPR.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Jan 2016, 16:01 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 16:01 WIB
20150818-Wapres JK Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR-Jakarta
Ketua MPR Zulkifli Hasan memberi kata sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Acara tersebut juga dihadiri Wapres Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan melantik 9 orang anggota dewan baru periode 2014-2019 dari berbagai fraksi. Dalam pelantikan itu, Zulkifli menegaskan bahwa beragam kelompok yang ada di masyarakat dan aksi terorisme merupakan tantangan kebangsaan bagi anggota baru MPR.

"Ini tantangan baru bagi anggota MPR yang baru. Kita (MPR) harus terus melaksanakan tanggung jawab kebangsaan lewat Sosialisasi 4 Pilar MPR," ujar Zulkifli pada pelantikan Pergantian Antar Waktu (PAW) di Gedung Nusantara IV, Kompleks Gedung DPR/MPR, Senin (18/1/2016).

Apalagi, kata dia, kelompok aliran sesat dan radikal semakin sulit dibendung. Sebab kalangan terpelajar pun bisa terpengaruh oleh aliran yang bertentangan dengan masyarakat.

Zulkifli mencontohkan, seorang dokter bernama Rica dapat terpengaruh dan bergabung dengan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Padahal Dokter Rica adalah seorang yang pandai, berada di keluarga yang pandai, serta harmonis.

"Dokter Rica yang pandai dan dalam keluarga yang harmonis saja bisa termakan oleh janji surga oleh kelompok Gafatar, bagaimana dengan yang lain," kata dia.

Ditambah lagi masyarakat baru dikejutkan dengan bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis 14 Januari 2016.

Oleh karena itu, Zulkifli mengingatlan kepada anggotanya yang baru dilantik agar bisa bersama-sama menghadapi tantangan bangsa ini.

"Ini bukan hanya soal 4 Pilar tapi juga pelanggaran hukum. Para aktor di belakangnya juga harus dihukum," kata Zulhas.

"Sudah 70 tahun bangsa ini merdeka. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi MPR untuk menjadikan 4 Pilar tak sekadar retorika, basa-basi, dan bahan seminar, namun 4 Pilar harus menjadi budaya bangsa," lanjut Zulkifli.

Kesembilan anggota baru MPR yang dilantik itu adalah Hari Kartana dari Fraksi Partai Demokrat menggantikan Saan Mustopa, Adji Farida Padmo Ardans dari Fraksi Partai Demokrat menggantikan Norbaiti Isran Noor, dan Anarulita Muchtar dari Fraksi Nasdem menggantikan Patrice Rio Capella.

Kemudian, Ari Yusnita dari Fraksi Nasdem menggantikan Achmad Amins, Djenri Alting Keintjem dari Fraksi PDIP menggantikan Olly Dondokambey, Nurhayati dari Fraksi PKB menggantikan Chusnunia Chalim, Abdul Latief Hanafiah dari Fraksi PKB menggantikan Zairullah Azhar, Eva Kusuma Sundari dari Fraksi PDIP menggantikan Pramono Anung Wibowo, dan Tuti N. Roosdiono dari Fraksi PDIP menggantikan Tjahjo Kumolo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya