Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kecamatan Buleleng, Bali, pada Senin 17 Januari 2016 digegerkan oleh penemuan sepucuk surat ancaman yang dikirimkan orang tak dikenal.
Diduga kuat, si pengancam merupakan anggota teroris yang berkaitan dengan aksi bom dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada 14 Januari 2016.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, saat ini pihaknya mulai melakukan pengejaran terhadap pelaku. Polisi juga telah menggambar sketsa wajah pelaku.
Baca Juga
Baca Juga
"Pelaku masih diidentifikasi, gambar sketsa karena pelaku menyerahkan surat ke sopir camat," kata Anton di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi di lokasi, Anton menjelaskan, pelaku diduga menggunakan sepeda motor jenis bebek saat menjalankan aksinya. Meski telah mengantongi pelat nomor kendaraannya, namun Anton belum dapat memastikan apakah itu asli atau tidak.
"Mudah-mudahan secepatnya sore ini bisa ditangkap. Apakah nomor pelat motornya asli atau tidak masih penyelidikan," tambah Anton.
Advertisement
Terkait Teror Jakarta?
Menurut dia, tak mudah bagi jajarannya untuk menyimpulkan apakah pelaku teror di Bali benar-benar berkaitan dengan aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Dalam suratnya kan, mereka ngakunya begitu (teroris bom Jakarta). Kita kan enggak bisa katanya, harus dibuktikan. Keterkaitan ini kami akan dalami, selidiki, yang ditangkap saja belum ada, masih dicari," tandas Anton.
Sebelumnya, Kantor Kecamatan Kubutambahan dibuat geger dengan surat ancaman bom bunuh diri dan penyerangan di beberapa lokasi.
Penulis surat mengaku masih memiliki hubungan dengan jaringan teroris yang membuat ulah di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Informasi yang dihimpun, surat tak hanya dikirim ke Kecamatan Kubutambahan. Di beberapa kantor lainnya juga disebut-sebut mendapat surat berisi serupa. Salah satunya adalah Kantor Kepala Desa Kalibukbuk Singajara.
Dalam surat itu dijelaskan jika pelaku akan melakukan teror berupa ancaman bom dan meledakkan diri serta melakukan aksi penyerangan ke pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pusat wisata di Bali.
Surat ancaman bom meledakkan diri dan serangan ke sejumlah tempat itu ditulis huruf kapital yang diawali tulisan Arab. Penulis surat menyatakan bagian dari kelompok yang meneror Jakarta dan sedang bersiap-siap membuat aksi teror di Bali.
Advertisement