Polri: Teror di Jalan Thamrin Bukan Rekayasa

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan memastikan tidak ada rekayasa dalam serangan tersebut.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Jan 2016, 04:51 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 04:51 WIB
20150722-TNI-Polri-Jakarta1
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian memberikan keterangan terkait insiden kerusuhan di Tolikara, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/7/2015). TNI dan Polri menegaskan insiden Tolikara merupakan perbuatan kriminal. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Selepas serangan teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat banyak pihak yang memuji kinerja polisi yang begitu cepat menangani aksi teror. Tapi, di sisi lain ada pula yang menganggap serangan di siang hari itu hanyalah rekayasa.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan memastikan tidak ada rekayasa dalam serangan tersebut. Polisi di lokasi betul-betul bekerja keras untuk menangani aksi teror.

"Tidak ada rekayasa. Kalau disebut polisi nunduk sedangkan masyarakat bisa berdiri menonton wajar. Karena memang sasarannya polisi," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Salah satu yang dianggap janggal adalah banyaknya wartawan, terutama juru foto yang berada di lokasi. Terlebih, hampir seluruh rangkaian teror terekam dengan baik dalam beberapa frame foto.

"Saya juga tidak tahu kenapa ada wartawan di sana. Kadang saya bingung PBB, FBI, CIA memberi respons positif, tetap ada orang tertentu ingin kritisi, tapi kalau menyudutkan jadi masalah," imbuh Anton.

Menurut dia, dirinya tidak bisa membendung derasnya arus informasi, khususnya di media sosial. Tapi, dirinya tidak mau menanggapi serius karena arkan fakta yang akan berbicara.

"Biarkan saja, kalau salah kan mereka juga yang malu," pungkas Anton.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya