Kapolri: Ancaman Bom Tidak Benar, Warga Bali Harap Tenang

Menurut Badrodin Haiti, semua informasi terkait ancaman teror termasuk di Kecamatan Kabutambahan, Buleleng, Bali, adalah tidak benar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jan 2016, 22:41 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 22:41 WIB
20151229-Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti-Jakarta
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti 2015 di Mabes Polri Jakarta, Selasa (29/12/2015) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memastikan tidak ada ancaman teror di Bali. Menurut dia, berdasarkan penyidikan yang dilakukan, semua informasi terkait ancaman bom termasuk di Kecamatan Kabutambahan, Buleleng, Bali adalah tidak benar.

"Begini, untuk di Bali kita sudah lakukan penyidikan, (ancaman bom) semua tidak benar, apa yang isu-isu yang berkembang selama ini," ucap Badrodin di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Ia pun meminta kepada seluruh warga Bali agar tenang dan tidak terpancing isu ancaman teror. Badrodin menjamin, pihaknya akan terus melakukan antisipasi dan pencegahan terhadap semua ancaman teror.

"Kami minta masyarakat (Bali) semua tenang, sebagaimana biasa polisi terus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Kita belum temukan dan deteksi ada ancaman (bom) semacam itu," ujar Badrodin.

Sebelumnya, Kantor Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali digegerkan dengan sepucuk surat ancaman bom bunuh diri dan penyerangan di beberapa lokasi. Penulis surat mengaku masih memiliki hubungan dengan jaringan teroris yang melancarkan aksi bom dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada 14 Januari 2016.

Informasi yang dihimpun, surat tak hanya dikirim ke Kecamatan Kubutambahan. Di beberapa kantor lainnya juga disebut-sebut mendapat surat berisi serupa. Salah satunya adalah Kantor Kepala Desa Kalibukbuk Singajara.

Dalam surat itu dijelaskan jika pelaku akan melakukan teror berupa ancaman bom dan meledakkan diri serta melakukan aksi penyerangan ke pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pusat wisata di Pulau Dewata.

Surat ancaman bom meledakkan diri dan serangan ke sejumlah tempat itu ditulis huruf kapital yang diawali tulisan Arab. Penulis surat menyatakan bagian dari kelompok yang meneror Jakarta dan sedang bersiap-siap membuat aksi teror di Bali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya