Banyak Tolak Munaslub, Ical Gelar Salat Istikharah

Jika tidak diadakan Munaslub, maka akan banyak risiko yang diterima oleh partai Golkar ke depannya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Jan 2016, 06:42 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 06:42 WIB
Rapimnas Golkar
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie membuka Rapimnas Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (23/1/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar membacakan pandangan umum terkait pagelaran Munaslub. Hasilnya banyak yang meminta Munaslub untuk tidak digelar.

Dari total 44 DPD dan organisasi pendiri serta sayap Partai Golkar, ada 21 yang menolak Munaslub. Sedangkan sisanya ada yang setuju dan menyerahkan sepenuhnya kepada DPD dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical.

Atas hal itu, Ical pun meminta waktu dan memohon agar diberikan kesempatan untuk salat Istikharah (memilih yang terbaik) memikirkan hal yang baik untuk partainya.

"Saya memohon waktu, bersalat Istikharah  untuk memikirkan apa yang baik untuk kita," ujar Ical di Gedung JCC Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016) dini hari.

Dia mengatakan jika tidak diadakan Munaslub, maka akan banyak risiko yang diterima oleh partai Golkar ke depannya.

"Kalau tidak kita disahkan bulan Juni, risiko Partai Golkar tidak akan berpilkada. Kalaupun ada satu Munas (yang diselanggarakan), meskpun tak sesuai dengan AD/ART, yang akan dilakukan tim transisi," tegas Ical.

Dia pun tak mau mengambil risiko kembali, jika memang Munas akan dilaksanakan oleh tim transisi tersebut, ternyata pemerintah mendukungnya.

"Saya tidak bisa membaca apa yang diambil pemerintah, pada puncaknya jika terjadi Munas (yang dilakukan tim transisi) yang katanya akan diselenggarakan bulan Maret, sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai yang sebenarnya sudah tidak berlaku lagi," ungkap Ical

Politikus Golkar M Misbakhun meminta Ical menyerahkan masalah tersebut kepada sang Maha Pengatur.  "Beliau menyerahkan dengan Istikharah. Menyerahkan kepada panduan ilahi," kata Misbakhun.

Dia pun yakin bahwa Ical dapat menyikapi hal tersebut secara arif. Keputusan yang bakal diambil Ical merupakan untuk kemajuan Golkar.

"Itu (pengambilan keputusan) butuh wisdom (kebijaksanaan). Yakin nanti akan keluar wisdom," tegas Misbakhun.

Namun politikus Golkar lainnya, Nurdin Halid menyatakan sikap Ical tersebut merupakan solusi bagi Partai Golkar. Dirinya yakin keputusan yang akan diambil Partai Golkar merupakan yang terbaik bagi perjalanan partai.

"Sampai detik ini, Ical menawarkan sebuah solusi. Belum ada keputusan hari ini. Pasti besok teman di DPD I akan berdiskusi. Saya jamin besok tidak akan ada voting," ungkap dia.

Mantan Ketua PSSI itu mengaku Munaslub merupakan jalan keluar agar Golkar terhindar dari risiko yang lebih besar.

"Itu kan risiko jika Munaslub tidak dilakukan. Kalau hukum sudah clear. Tapi (Ical) tidak akan mengorbankan (Golkar) sekaligus pahit," ucap Nurdin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya