Kepanikan Hanny dan Lambaian Tangan Jessica Saksi Kopi Mirna

Hanny dan Jessica menemani Mirna meminum 'kopi maut' tersebut.

oleh Audrey Santoso diperbarui 26 Jan 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 08:30 WIB
Ini Gaya Busana Mirna Salihin Saat Menikah
Mirna terlihat sangat cantik dalam balutan gaun pernikahannya.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa penabur sianida di kopi Wayan Mirna Salihin masih menjadi misteri. Titik terang diharapkan muncul dari 2 perempuan bernama Jessica Wongso dan Hanny.

Polda Metro Jaya akan menggelar ekspose kasus kematian tidak wajar Mirna dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta pada hari ini, Selasa (26/1/2016). Rencananya, ekspose tersebut digelar pukul 10.00 WIB.

Keduanya merupakan teman Mirna yang menemani perempuan 27 tahun itu meminum 'kopi maut' tersebut. Kesaksian keduanya diharapkan dapat menguak tabir misteri kematian perempuan yang baru sebulan menikah itu.

2 saksi berwajah oriental itu memiliki karakteristik yang berbeda saat diperiksa sebagai saksi kematian Mirna. Jika Jessica nampak tenang, Hanny terlihat lebih labil. Hanny kerap terlihat menangis, menutupi wajah, dan lebih sering bersembunyi.

Polisi menyebut Hanny adalah saksi kunci kasus Mirna. Dia berada satu meja dan datang bersama korban saat peristiwa maut terjadi 6 Januari 2016, sedangkan Jessica sudah datang terlebih dahulu dan memesankan kopi untuk mereka.

Hanny lebih memilih bersembunyi dari sorotan. Rambutnya yang terurai panjang dibiarkan menjuntai menutupi wajahnya.

Hanny

20160111-Begini Cara Polisi Ungkap Misteri Kematian Mirna-Jakarta
Anggota Reskrim Polda Metro Jaya berbincang dengan seorang wanita saat pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). Wayan Mirna Salihin meninggal setelah minum kopi di kafe tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada pemeriksaan 25 Januari 2016 kemarin, Hanny yang tengah berjalan di koridor Gedung Ditreskrimum dengan mengenakan blus merah muda dan rok polkadot hitam putih selutut itu langsung berlari ketika kedatangannya diketahui.

Saking ingin bersembunyi dari kejaran media, dia yang sedang menunggu mobil di sebelah gedung pun nekat membuka pintu ruang piket Subdit Jatanras dan masuk ke dalam.

Di dalam ruangan itu, Hanny tampak menangis di pelukan perempuan berbaju putih yang mendampinginya

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menyebutkan, penyidiknya mengulang beberapa pertanyaan kepada perempuan berparas oriental tersebut. Hal ini karena keterangan Hanny berbeda dengan data kepolisian.

"Hanny ini kan orangnya panik. Waktu itu kita tanya, mungkin dia tidak ingat," tutur Krishna.

"Kita tunjukkan sesuatu apakah dia mengingat-ingat lagi. Karena dia kan panik, ya kalau panik bisa lupa. Karena lupa, kita ingatkan lagi," terang Krishna.

Jessica

Jessica Wongso
Jessica Kumala Wongso. (Audrey Santoso/Liputan6.com)

Berbeda dengan Hanny, Jessica Wongso terlihat lebih tenang. Sempat beberapa kali tidak memenuhi panggilan polisi, Jessica akhirnya mendatangi gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Rabu 20 Januari 2016.

Didampingi pengacaranya, Jessica tampak santai dan melempar senyum serta melambai.

Teman Mirna selama berkuliah di sekolah desain Billy Blue Sydney, Australia itu mengaku tak mempersiapkan apa pun untuk pemeriksaannya. Namun, dia mengaku siap dengan pemeriksaan yang akan dijalaninya.

"Iya siap (siap menjalani pembuatan BAP)," ujar Jesissca kala itu.

"Saya membantu polisi. Polisi lagi belerja keras untuk menetapkan siapa gitu yang di balik ini semua. Saya juga maunya kayak begitu, yang terbaiknya saja," tandas Jessica.

Penyidik memeriksa maraton perempuan berambut panjang itu selama 7 jam. Meski demikian, Jessica tampak tenang keluar dan meladeni beberapa pertanyaan. Dia bahkan menebar senyum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya