Firman Soebagyo: Silakan Saja Buat Partai Golkar Baru

Firman mengatakan yang diperpanjang oleh Menkumham adalah Munas Riau, jangan dikaitkan dengan Munas Bali dan Munas Ancol.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 30 Jan 2016, 07:22 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2016, 07:22 WIB
Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo
Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Golkar di DPR Firman Soebagyo mempersilakan pihak tertentu yang ingin membuat Partai Golkar versi baru.

"Ya enggak apa-apa, silakan saja. Kan enggak gampang bikin partai baru dalam situasi seperti ini," ujar Firman di Gedung DPR Senayan Jakarta, Jumat 29 Januari 2016.

Firman mengumpamakan membuat partai baru saat ini seperti pisang goreng. "Bikin partai baru enggak kayak pisang goreng, beli pisang terus digoreng langsung dimakan. Instan namanya, mungkin bagi orang frustasi tak masalah, biarkan saja," kata dia.

Firman juga mengatakan yang diperpanjang oleh Menkumham Yasonna Laoly adalah Munas Riau, jangan dikaitkan dengan Munas Bali dan Munas Ancol.

"Saya pikir bikin SK diperpanjang sama kayak pusat agar keberadaannya (Munas Riau) secara hukum legal," imbuh dia.


Karena SK Munas Riau sudah diperpanjang, lanjut Firman, yang sah nanti untuk ikut Munaslub adalah DPD Golkar tingkat II hasil Riau. Konsekuensinya adalah kalau SK Munas Riau diperpanjang selama 6 bulan, maka tak perlu lagi ada Musyawarah Daerah (Musda).

Untuk masalah perpanjangan ketua-ketua DPD, Firman menjelaskan jika itu disesuaikan dengan perpanjangan dalam Menkumham supaya mereka (ketua-ketua DPD) legal administratif untuk mengikuti Munaslub dan jangan sampai cacat hukum.

Firman mengatakan jika semua sepakat untuk memulai islah yang ditandatangani oleh Jusuf Kalla sebagai Ketua Tim Transisi Partai Golkar dan silaturahmi nasional (silatnas) DPP Golkar.

Firman juga mengatakan baik Agung dan Ical memberikan pernyataan jika keduanya tidak mengharapkan setelah terjadinya islah akan ada pecahan partai baru Golkar karena ada semangat yang sama dari kedua belah pihak.

"Agung dan Ical memberikan pernyataan jika kami tidak mengharapkan setelah islah ada pecahan partai baru Golkar," pungkas Firman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya