Tangis Istri dan Anak Antar Juru Mesin Super Tucano ke Pemakaman

Tembakan salvo ke udara sebagai penghormatan terakhir mengantar jenazah dikubur.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Feb 2016, 11:51 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 11:51 WIB
Tangis Istri dan Anak Antar Juru Mesin Super Tucano ke Pemakaman
Tembakan salvo ke udara sebagai penghormatan terakhir mengantar jenazah dikubur. (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - Tangis haru mewarnai prosesi pemakaman Serma Syaiful Arif Rakhman, juru mesin udara Super Tucano TT 3108 di Taman Makam Pahlawan Suropati Kota Malang, Jawa Timur. Pesawat yang ditumpanginya celaka pada Rabu 10 Februari 2016.

Saat pemakaman, istri dan 2 anak Serma Syaiful turut menyaksikan jenazah dikebumikan.

Tembakan salvo ke udara sebagai penghormatan terakhir mengantar jenazah dikubur. Komandan Lanud Abdurahman Saleh, Marsekal Utama Djoko Seno Putro menjadi inspektur upacara.

Tembakan salvo ke udara sebagai penghormatan terakhir mengantar jenazah dikubur. (Zainul Arifin/Liputan6.com)

"Prajurit Syaiful gugur dalam tugas, semoga arwahnya diterima di alam baka," kata Djoko Seno dalam pidatonya di Malang, Jatim, Kamis (11/2/2016).

Istri dan anak-anak Serma Syaiful turut menabur bunga di atas liang lahat. Sang istri, Skandaniati Lee Enfiel harus dipapah kerabatnya lantaran tak kuasa menahan tangisnya.

Perwakilan TNI AU juga menyerahkan bendera merah putih kepada keluarga korban.

"Almarhum Serma Syaiful telah menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai prajurit, almarhum menjadi tauladan," ujar Djoko Seno.

Serma Syaiful tewas saat pesawat Super Tucano jatuh di atas rumah warga di Jalan LA Sucipto Kota Malang pada Rabu (10 Februari 2016). Tubuhnya ditemukan di dalam kokpit pesawat.

Sementara itu, jenazah pilot Super Tucano Mayor Pnb dimakamkan di rumah duka di Yogyakarta. Jenazahnya telah diterbangkan dari Lanud Abd Saleh Malang ke Yogyakarta sejak semalam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya