Polda Metro Jaya Siapkan Banyak Pasukan Hadapi Preman Kalijodo

Wacana penertiban Kalijodo mencuat setelah kasus kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang.

oleh Muslim AR diperbarui 12 Feb 2016, 15:24 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 15:24 WIB
20151013-Tito-Karnavian
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya mendukung rencana Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggusur tempat prostitusi di Kalijodo, di Jalan Kepanduan II‎, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wacana penertiban Kalijodo kembali mencuat setelah kasus kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang. Tersangka kasus kecelakaan tersebut baru saja menghabiskan malam di lokasi hiburan malam Kalijodo.

"Kami enggak ingin di Jakarta ada tempat seperti itu apalagi jadi sarang kejahatan," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Tito Karnavian, Jumat (12/2/2016).

"Kemarin kita lihat sendiri ada kasus Fortuner, mabok dari sana (Kalijodo), nabrak 4 orang mati," kata Tito.

Meski mendukung dan 1 ide dengan Ahok, Polda masih belum tahu permintaan Pemprov DKI Jakarta. Ahok sebelumnya menyatakan akan mengirimkan tank ke Kalijodo.

"Saya dukung sepenuhnya, mekanismenya nanti kita akan bicarakan dengan Pemda, (pemerintah daerah) Kodam, minggu depan," ucap Tito.

Tito menuturkan, Kalijodo menjadi sarang preman, tempat perjudian, dan penjualan minuman beralkohol. Polda menyatakan siap membantu.

"Sepenuhnya. Cuma kita lihat mekanismenya seperti apa. Oh iya jelas harus (menertibkan Kalijodo), kita siapkan pasukan sebanyak mungkin terutama hadapi premanisme," kata dia.

Tito mengatakan, masalah di Kalijodo sudah dibiarkan sekian lama. Kalijodo tak tersentuh selama bertahun-tahun. "Justru itu, jangan sampai didiamkan terus menerus," ucap dia.

Untuk solusi setelah Kalijodo ditertibkan, Tito menunggu hasil koordinasi dari pimpinan daerah. Polda Metro Jaya siap membantu dalam penertiban Kalijodo. "Kalau mereka mau di kemanakan, itu akan dirapatkan minggu depan, dengan gubernur atau wakilnya," ujar Tito.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya