Ahok: Kalijodo Belum Dibongkar, Wali Kota Jakut Pendekatan Melulu

Ahok bercerita, Rustam selalu beralasan tengah melakukan pendekatan persuasif dengan warga dan pelaku usaha di Kalijodo.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 12 Feb 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 12:40 WIB
20160204- Jadi Saksi Kasus UPS, Ahok Ditonton Haji Lulung-Jakarta-Yoppy Renato
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat memberi kesaksian dalam kasus pengadaan UPS di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Ahok menjadi saksi dalam kasus UPS dengan terdakwa Alex Usman (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak sabar ingin segera membongkar kawasan Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pria yang karib disapa Ahok itu mengaku kesal dengan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang tak kunjung membersihkan kawasan prostitusi dan perjudian tersebut.

Ahok bercerita, Rustam selalu beralasan tengah melakukan pendekatan persuasif dengan warga dan pelaku usaha di Kalijodo.

"Nah Wali Kota merasa perlu pendekatan melulu," ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Ahok pun mengancam akan menggeser posisi Rustam ‎sebagai Wali Kota Jakarta Utara jika tidak mampu membongkar Kalijodo yang dikenal sebagai kawasan prostitusi dan perjudian sejak 1930-an itu.

"Pokoknya saya sudah tekankan Wali Kota kalau nggak berani (bongkar Kalijodo) harus kita ganti," cetus Ahok.

Namun sebelum dibongkar, mantan Bupati Belitung Timur itu memastikan pihaknya akan mengirimkan surat peringatan 1, 2, dan 3 terlebih dulu kepada warga Kalijodo. Setelah itu, Pemprov DKI Jakarta baru akan melayangkan surat perintah pembongkaran.

Ayah 3 anak itu mengaku tak gentar membersihkan lokalisasi tertua di Jakarta itu, meski bakal mendapat perlawanan sengit warga. Dia mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah ‎pihak, termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana.
 
"Yang pasti Kapolda, Pangdam sudah siap mendukung. Kita tinggal kirim peringatan 1, 2, dan 3," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya