Stasiun Ini Membuat Penumpang Commuter Line Nelangsa

Penyelesaian double track diharapkan menjadi solusi mengurai antrean di Stasiun Manggarai

oleh Andrie Harianto diperbarui 17 Feb 2016, 11:55 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 11:55 WIB
Cewek Ini Mengira Commuter Line Aplikasi Pesan Singkat!
Peristiwa ini bakal bikin kamu ngikik. Seorang cewek berkicau menanyakan admin Commuter Line apakah bisa memindahkan kontak ke ponsel baru!

Liputan6.com, Jakarta - Commuter Line merupakan salah satu moda transportasi massal favorit. Jarak tempuh cepat dan menghubungkan daerah penyangga Ibu Kota menjadi salah satu alasannya. Namun, apa jadinya bila kereta kerap berhenti untuk mengantre sinyal masuk dan memakan waktu 10 bahkan 30 menit?

Seperti yang dirasakan salah seorang penumpang, Winda (27), salah seorang pekerja swasta yang berkantor di Jalan Sudirman.

Bagi Winda, Commuter Line adalah satu-satunya moda transportasi yang diandalkan. Selain cepat dan mampu menembus horor jalanan Jakarta di setiap pagi, Commuter juga terbilang nyaman. Meski harus berdiri dan berdesakan.

"Maklum saja karena itu jam orang pergi dan pulang kantor," ujar perempuan berambut sebahu ini kepada Liputan6.com, Rabu (17/2/2016).

Dia biasa memilih Stasiun Depok Baru untuk pemberangkatan. Serta Stasiun Sudirman untuk kedatangan begitu sebaliknya. Waktu tempuh bisa mencapai 40-45 menit. Namun lain hal untuk pulang.

Dia harus berkorban karena kereta yang dia tumpangi kerap mengalami antrean saat akan memasuki Stasiun Manggarai.

"Kalau sudah naik dan mau masuk (stasiun) Manggarai sudah pasrah saja. Pasti saja kena antrean, ya paling cepet 5-10 menit. Tapi pernah juga sampe 30 menit. Kalau sudah gitu ya pasrah, ita penumpang dibuat nelangsa," tutur Winda.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan terowongan bawah tanah di Stasiun Kereta Api Manggarai, Jakarta, Kamis (12/3/2015). Pembangunan terowongan tersebut untuk memudahkan penumpang berpindah kereta antara peron. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Senada dengan Winda, Syahrul (30), pekerja sebuah perusahaan kontraktor di bilangan Karet, mengaku mengalami hal serupa. Warga Cilebut, Kabupaten Bogor ini sudah terbiasa bersabar karena antrean masuk Manggarai.

"Tapi kalau lama-lama seperti itu terus, saya mending pakai kendaraan pribadi lagi," ketus Syahrul.

Kapasitas Lintas Padat

Humas PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan, permasalahan tersebut memang banyak dikeluhkan para Roker (Rombongan Kereta). Pihaknya juga sudah beberapa kali menyampaikan kelhan itu di rapat-rapat koordinasi bersama PT KAI dan Dirjen Kereta Api.

Eva mengatakan, hambatan untuk melintasi Stasiun Manggarai terjadi karena kepadatan kereta yang hendak melintas di sana.

"Karena memang kepadatan saat ini terjadi karena kapasitas lintas yang sudah sangat padat," kata Eva saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (16/2/2016).

Pengerjaan proyek terowongan pejalan kaki di peron Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (12/3/2015). Pembangunan terowongan tersebut untuk memudahkan penumpang berpindah kereta antara peron. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Kemudian pembangunan di Manggarai sehingga ada pembatasan kecepatan seluruh KRL yang melintas," dia menambahkan.

Mengatasi persoalan tersebut, pihak KCJ menyatakan tidak akan menambah perjalanan, namun menambah jumlah kereta pada rangkaian atau perpanjangan rangkaian. "Seperti dari Bogor sudah ada 12 rangkaian, Bekasi 10 rangkaian," jelas Eva.

Eva berharap para Roker untuk bersabar menunggu perbaikan yang dilakukan PT KCJ dalam pelayanan. "Saat ini Dirjen KA sedang membuat double track lintas Cikarang-Bekasi-Jatinegara, mudah-mudahan setelah itu selesai bisa terurai," ujar Eva.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya