Liputan6.com, Jakarta - Beberapa titik di Tangerang tergenang air. Akibatnya, ratusan pelajar yang hendak pergi ke sekolah teradang. Akses yang biasa mereka lalui menutup transportasi yang biasa wara wiri di jalanan tersebut. Meski demikian mereka tetap semangat belajar, seolah kota mereka tidak terkena banjir.
Pelajar yang berangkat dan pulang terpaksa harus menumpang truk dan perahu karet milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.
Seperti penampakan di akses Pasar Total Persada menuju pemukiman Total Persada yang terputus karena banjir.
Baca Juga
"Ayo anak-anak, naik semua ke truk. Kami antarkan nyebrang," ajak seorang petugas Damkar.
Satu per satu siswa menaiki truk. Bagian paling atas yang biasa mengangkut perahu karet ditumpangi pelajar laki-laki, sedangkan paling bawah ditumpangi pelajar wanita.
Sekitar 200 meter jalan yang terputus dilewati truk pemadam. Kemudian melewati jembatan Perumahan Alamanda, dan akhirnya diturunkan di jalanan yang tidak tergenang air.
Untuk ke rumah, mereka harus diangkut lagi dengan perahu karet milik BNPB. Hingga akhirnya sampai di rumah masing-masing.
Salah seorang siswi yang sekolah di SMKN 9 Kota Tangerang, Sania, mengaku sangat tertolong dengan bantuan Dinas Pemadam dan BNPB.
"Untung ada petugas. Kalau harus nyewa becak atau gerobak bisa sampai Rp 25 sampe 30 ribuan," tuturnya.
Dia berharap, selama banjir ini petugas tetap siaga. Sebab, bila tidak begitu dia bingung menumpang apa untuk berangkat ke sekolah.
"Masa harus bolos selama banjir, kan bisa terganggu," ujarnya.