Diduga Hirup Gas CO2, Pria Dalam Mobil di Kemendagri Tewas

Pria 64 tahun ini ditemukan terbujur kaku, dalam mobil Kijang Innova putih.

oleh Muslim AR diperbarui 11 Mar 2016, 08:57 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 08:57 WIB
Mayat
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Area parkir Gedung F Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat dihebohkan dengan penemuan mayat dalam mobil dinas pada Kamis malam pukul 22.00 WIB.

Dari keterangan pihak kepolisian, laki-laki itu bernama Wakidjan. Pria 64 tahun ini ditemukan terbujur kaku, dalam mobil Kijang Innova putih.

Sementara, dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, Wakidjan diduga bekerja sebagai sopir dari La Ode Ahmad PB, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Polisi Suyatno mengatakan, Wakidjan ditemukan temannya, karena merasa aneh melihat mobil Wakidjan hidup terus-terusan.

"Awalnya, saksi bernama Maulana Akmad yang diduga adalah temannya mengetuk kaca mobil yang ditumpangi korban. Namun, korban tidak bangun, dan selanjutnya saksi pertama naik ke gedung. Dan selesai salat isya kembali mengetuk kaca mobil yang ditumpangi korban, namun tetap tidak ada jawaban," jelas Suyatno dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/3/2016).


Wakidjan tak menjawab panggilan Akmad. Merasa ada yang tak beres, dia melapor ke petugas keamanan. Andi Feri Gunawan selaku petugas keamanan di gedung itu membuka paksa pintu mobil yang di dalamnya ada Wakidjan.

"Setelah dibuka dan mencoba membangunkan korban, terrnyata korban sudah meninggal dunia. Saat itu, mobil dalam keadaan hidup, AC hidup dan kaca tertutup," tulis Suyatno.

Menurut Suyatno, polisi tak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, bekas benda tumpul, maupun benda tajam di tubuh Wakidjan.

Untuk asumsi awalnya, polisi menduga penyebab kematian Wakidjan karena kebocoran gas di AC.

"Diduga korban meninggal karena sakit dan menghirup gas karbon dioksida dari mesin mobil yang hidup. Korban langsung dibawa ke RSCM setelah ditemukan," terang Suyatno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya