Airlangga: Munas Golkar Sebaiknya Sebelum Ramadan Tahun Ini

Alasan lainnya adalah pelaksanaan munas bisa mengganggu kekhusukan kader partai yang menjalankan ibadah puasa.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 13 Mar 2016, 04:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2016, 04:00 WIB
20160301-Airlangga Hartarto Maju Sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar-Jakarta
Airlangga Hartarto (tengah) berpegangan bersama para sesepuh Partai Golkar saat deklarasi pencalonan sebagai calon Ketua Umum di Jakarta, Selasa (1/3/2016). Airlangga mengusung misi Eka Sapta Dalam Eka Trio. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Airlangga Hartato berharap, pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) segera dilakukan. Menurut dia, pelaksanaan tersebut perlu dilakukan sebelum Ramadan tahun ini.

"Kami harapkan sebelum bulan puasa (Juni). Kalau sesudah bulan puasa, repot bagi Golkar," kata Ketua Tim Sukses Airlangga, Melchias Marcus Mekeng di Jakarta, Sabtu (12/3/2016).

Mekeng menjelaskan pelaksanaan munas sebelum puasa dilakukan, karena mulai Juni tahapan Pilkada serentak 2017 sudah dimulai. Jika munas dilakukan sesudah Ramadan, maka Golkar tidak bisa ikut pilkada, karena tahapan pilkada sudah dimulai.

Alasan lainnya adalah pelaksanaan munas bisa mengganggu kekhusukan kader partai yang menjalankan ibadah puasa.

"Kita kan mau puasa dan Lebaran dengan tenang, damai dan santai. Semua orang bebas dan lepas menjalankan puasa. Kalau masih mikir soal Munas, kan tidak enak. Masa suasana Lebaran masih mikirin pertarungan," ujar anggota Komisi VII DPR ini.

Kubu Airlangga mengingatkan mengenai adanya kesepakatan antara Aburizal Bakrie atau Acal, Agung Laksono, dan Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu. Kesepakatan itu menyebutkan munas digelar 27 Mei mendatang.


"Kami pegang kesepakatan itu. Sampai hari ini, kami kami belum mendapatkan informasi adanya perubahan. Kami berharap memang tidak ada perubahan," tutur Mekeng.

Kubu Nurdin Halid juga tidak keberatan, Nurdin sebagai ketua pengarah (steering committee-SC) Munas. Mereka tidak melihat ada masalah atau hambatan bagi Nurdin sebagai ketua pengarah.

"Kami dukung Pak Nurdin sebagai Ketua SC. Itu sesuai kesepakatan Pak ARB (Aburizal Bakrie-Ical) dengan Pak AL (Agung Laksono)," jelas Mekeng.

Menurut mekang, dalam kesepakatan Ical dengan Agung beberapa waktu lalu, dinyatakan panitia Munas memakai sistem silang antara kubu hasil Munas Bali atau kubu Ical dengan kubu hasil Munas Ancol atau kubu Agung.

Berdasarkan kesepakatan itu, ketua penyelenggara Munas Golkar adalah Theo L Sambuaga. Adapun Nurdin dipilih sebagai ketua SC dan Agun Gunanjar dari kubu Agung sebagai wakilnya.

Sementara, untuk ketua pelaksana (organization committee-OC) dipimpin Zainuddin Amali dari kubu Agung dan wakilnya Erwin Aksa dari kubu Ical.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya