Helikopter Jatuh di Poso, Kediaman Danrem 132 Dibanjiri Pelayat

Di antara yang datang menemui keluarga Saiful adalah Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Mar 2016, 21:55 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2016, 21:55 WIB
20151126-Helikopter Rusia Terjatuh di Lokasi Bersalju Dekat Kota Igarka
Pengunjung berjalan melewati sebuah helikopter militer Rusia MI - 8 di Kubinka, Moskow, Rusia, (17/6/2015). Inilah bentuk utuh dari helikopter MI - 8. (AFP PHOTO/Vasily Maximov)

Liputan6.com, Palu - Kediaman dinas Danrem 132 Tadulako Kolonel Infanteri Saiful Anwar di Jalan Suprapto, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Minggu malam telah dipadati pejabat daerah, TNI, dan Polri. Danrem Tadulako tersebut diduga menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat helikopter milik TNI yang jatuh di Poso.

Di antara yang datang menemui keluarga Saiful adalah Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi dan Kapolres Palu Ajun Komisaris Besar Basya Radyananda.

Seperti dikutip Antara, Minggu (20/3/2016) malam, di kediaman Saiful telah berlangsung pembacaan Alquran. Jalan di Kelurahan Besusu ditutup sementara, sedangkan sejumlah ruas jalan yang akan dilalui jenazah dari Bandara Mutiara Palu menuju kediaman Saiful, juga dijaga polisi.

Rencananya, Saiful yang diduga menjadi korban helikopter jatuh di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu sore itu, akan disemayamkan di kediamannya.

Dari Rumah Sakit Wirabuana Palu, belasan prajurit TNI dan petugas paramedis sudah bersiap menjaga kemungkinan, jika 13 jenazah dibawa ke rumah sakit milik TNI itu.

"Kami hanya bersiap-siap saja. Belum ada kabar pasti apakah jenazah tiba di sini atau tidak," kata seorang prajurit.

Sementara di Poso hingga pukul 21.15 Wita, sudah 11 jenazah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Poso. Camat Poso Pesisir Muhlis Saing mengatakan, dari 11 jenazah belum ada yang bisa diketahui identitasnya.

"Katanya ada 13 orang, baru 11 yang dievakuasi ke rumah sakit sampai malam ini," kata Muhlis.

Lokasi jatuhnya helikopter hanya sekitar 2 kilometer dari jalan Trans Sulawesi. "Mobil sampai ke lokasi," kata dia.

Gubernur Melayat

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan, Danrem 132 Tadulako Kolonel Infanteri Saiful Anwar yang gugur saat operasi penumpasan kelompok sipil bersenjata di Poso, adalah pemimpin bertanggung jawab terhadap kepentingan bangsa dan negara.

"Saya terakhir kali bersama Pak Danrem waktu pisah sambut Kapolda lama ke kapolda baru. Beliau duduk di samping saya. Beliau adalah pemimpin sangat bertanggung jawab," kata Longki di Palu, Minggu malam.

Longki bersama jajaran pejabat daerah lainnya serta keluarga menyampaikan belasungkawanya, atas tragedi yang merenggut Danrem bersama perwira lainnya serta awak helikopter.

"Kita sangat sedih kehilangan beliau. Kami, pemerintah daerah, keluarga dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah berbelasungkawa atas peristiwa ini. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah," kata Longki.

Sebagai wujud belasungkawa, Longki bersama keluarga serta para pejabat pemerintah provinsi, Minggu malam melayat di kediaman Danrem di Kota Palu.

Helikopter yang ditumpangi Danrem 132 Tadulako Kolonel Infanteri Saiful Anwar dan sejumlah perwira itu, jatuh Minggu sore sekitar pukul 17.20 Wita di kebun milik warga Arsad di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah. 13 Orang diduga menumpangi helikopter milik TNI AD itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya