Angkutan Umum Jakarta Mogok Massal, Kopaja Pilih Tetap Beroperasi

Kopaja 615 tetap beroperasi karena tidak adanya imbauan resmi untuk awak armada Kopaja turun aksi.

oleh Andrie Harianto diperbarui 22 Mar 2016, 08:06 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2016, 08:06 WIB
20151007-Pemprov DKI Bakal Hapus Bus Sedang di Ibukota -Jakarta
Kopaja 66 jurusan Ragunan-Senen berada di jalur busway di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (7/10). Pemprov DKI berencana secara bertahap akan menghapus angkutan umum bus berukuran sedang di Ibukota. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan angkutan umum rencananya akan berunjuk rasa meminta pemerintah menutup transportasi umum berbasis aplikasi. Namun, sebagian angkutan umum memilih tetap beroperasi.

Seperti Kopaja rute Tanah Abang-Lebak Bulus. Rute dengan nomor angkutan 615 ini memilih tetap mengaspal karena beberapa alasan. Salah satunya tidak adanya imbauan resmi untuk awak armada Kopaja turun aksi.

"Kalau yang pertama memang ada selembaran resmi untuk aksi, kalau sekarang tidak ada, cuma dari mulut ke mulut saja," kata Marbun, salah seorang sopir Kopaja 615, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (22/3/2016).

Selain itu, pengelola Kopaja juga tidak meminta armadanya untuk ikut aksi. "Tapi kalau di jalan tiba-tiba disetop ikut aksi, kita ikutin aja," kata Marbun. Dari pantauan, tidak hanya Kopaja 615, beberapa kendaraan rute lainnya juga tetap beroperasi.

Dalam aksi demo kali ini, mereka menuntut pemerintah memberi tindakan tegas dengan membekukan operasional angkutan umum yang menggunakan mobil pelat hitam. Mereka menilai operasional kendaraan itu melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan.

Tuntutan serupa juga pernah disuarakan mereka saat menggelar aksi di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin 14 Maret 2016. Sejumlah perwakilan demonstran yang terdiri dari pengemudi taksi, bus, angkot, dan bajaj ‎telah diterima Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Berdasarkan data yang dihimpun, unjuk rasa kali ini akan diikuti sekitar 10.000 armada angkutan umum di DKI Jakarta. Armada itu terdiri dari taksi, mikrolet, kopamilet, Koperasi Wahana Kalpika (KWK), dan pengemudi bajaj.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya