Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya sopir taksi yang demonstrasi menolak angkutan umum berpelat hitam. Sopir angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) juga meluapkan aspirasinya tentang hal tersebut.
Sebanyak 5.000 sopir angkot berdemo di depan Balai Kota Jakarta. Mereka memarkirkan kendaraannya di Monumen Nasional (Monas). Alhasil, Monas memerah pagi ini.
Sementara, lautan orang berseragam biru berteriak menuntut perpanjangan lama trayek dari semula 10 tahun menjadi 15 tahun.
"Tertibkan omprengan yang mengganggu trayek resmi, kami dari seluruh DKI datang dari jam 6," ujar Chandra salah satu sopir angkot yang ikut aksi.
Aksi di depan kantor Ahok itu menyebabkkan kemacetan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Meski begitu aksi tersebut berlangsung damai tanpa anarki.
"Kita pengen angkot di bawah tahun 2005 tetap bisa beroperasi," ujar Andri salah satu sopir angkot.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Andriansyah menemui para pendemo untuk mendengarkan aspirasi mereka.
"Bapak-bapak, memang peraturan dibuat untuk ditaati. Tapi meski begitu kalau memang ada yang perlu direvisi, maka peraturan tidak menutup kemungkinan untuk direvisi," ujar Andri.