Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menutup angkutan umum berbasis aplikasi. Sebab, kewenangan menutup angkutan ada pada pemerintah daerah.
Ahok pun menjawab tantangan Jonan. Pria berkacamata itu bersikukuh tidak akan menutup angkutan berbasis aplikasi. Hal ini dianggap sebagai kemunduran.
"Enggak bisa, Anda mau minta nutup online, mau ke zaman batu? Saya kalau gitu boleh enggak, saya perusahaan pemerintah yang punya SMS dan agak sepi nih SMS, terus Whatsapp dilarang karena merugikan saya yang SMS. Boleh enggak? Kalian protes enggak? Ini zamannya sudah berubah," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Baca Juga
Mantan Bupati Belitung Timur itu sangat mendukung perkembangan teknologi, terutama berbasis aplikasi. Saat ini, sederet aplikasi sedang disiapkan.
"Buat saya teknologi enggak mau tutup. Ini untuk kehidupan yang lebih jelas. Tapi kalau buat ini ya harus jelas makanya mesti duduk bareng. Soal aplikasi milik asing, ya bangsa kita milik sendiri dong. Di Tiongkok dia bikin sendiri karena tidak mau duitnya masuk asing. Ini kan hidup global," kata dia.
"Kita ini negara bebas yang mengakui properti dan hak asasi, kamu kira yang punya Facebook, Google itu jualan punya berapa duit? Itu dunia global ya begitu yang penting kamu bayar pajak kami," ujar Ahok.