Liputan6.com, Jakarta - Maraknya kasus eksploitasi anak di jalanan membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengkaji ulang kebiijakan 3 in 1 di jalan protokol ibu kota.
Â
Menurut Ahok, kebijakan ini dinilai tidak efektif karena tidak jarang anak-anak dieksploitasi untuk ikut menjadi joki atau penumpang sewaan. Kebijakan itu juga tidak mengurangi jumlah kendaraan di jalanan.Â
Â
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (29/3/2016), uji coba tanpa 3 in 1 ini rencananya akan dilakukan pekan depan.
Â
Baca Juga
Â
"Kita mesti coba, kalau tambah 3 in 1 efeknya berapa, sama nggak padatnya. Kalau saya yakin selama ada petugas ditungguin dan jalur busway steril, ya bisa," kata Ahok.
Â
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya juga menyatakan dukungannya atas penghapusan kebijakan 3 In 1, jika memang dari hasil kajian dinilai tidak efektif.
Â
"Kita lihat dulu. Efisiensi dan efektivitasnya kita lihat. Kalau itu memang tidak banyak berguna sama sekali, kita hapuskan," ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto.
Â
Ahok berencana mengganti kebijakan3 In 1 dengan Electronic Road Pricing (ERP). Dengan ERP pengendara yang melintas harus membayar secara otomatis setiap kali melintas. Namun hingga saat ini tidak jelas kapan kebijakan itu akan diberlakukan.
Â
Â
Â