Kapal Indonesia Dibajak di Perairan Filipina, 4 WNI Diculik

Ini insiden pembajakan ketiga dalam sebulan terakhir yang dialami kapal di perairan perbatasan Filipina-Malaysia.

oleh Anri Syaiful diperbarui 16 Apr 2016, 04:19 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2016, 04:19 WIB
 Ilustrasi Pembajakan Kapal Laut
Ilustrasi Pembajakan Kapal Laut

Liputan6.com, Kinabalu - Empat pelaut Indonesia diculik kelompok bersenjata yang diduga Abu Sayyaf di perairan Filipina pada Jumat 15 April 2016 malam waktu setempat. Namun, enam anak buah kapal (ABK) asal Indonesia, termasuk satu yang terluka, berhasil melarikan diri ke Semporna, kawasan pantai timur Sabah, Malaysia.

Ini insiden pembajakan ketiga dalam sebulan terakhir yang dialami kapal di perairan internasional di Tawi-Tawi, pulau milik Filipina yang berbatasan dengan pantai timur Sabah.

Satu di antara ABK yang lolos telah dikirim ke Semporna untuk perawatan medis. Sementara lima ABK lainnya mengarahkan kapal tunda mereka menuju Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia, untuk mencari bantuan polisi.

Komisaris Polisi Sabah Datuk Abdul Rashid Harun mengatakan, rincian dari insiden itu tidak jelas. Hanya saja, ia membenarkan upaya pembajakan kapal itu terjadi di perairan internasional.

"Mereka (para ABK) telah datang kepada kami untuk meminta bantuan," ucap Abdul Rashid, seperti dilansir www.thestar.com, Sabtu (16/4/2016).

Ia menambahkan, polisi masih mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang ABK yang terluka dan lima yang lolos dari penculikan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, pembajakan dialami kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi di perairan perbatasan Malaysia-Filipina.

Dalam keterangan pers, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan, pembajakan terjadi pada Jumat 15 April 2016 sekitar pukul 18.31 WIB. Kapal itu dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina menuju Tarakan, Kalimantan Utara.

"Kapal membawa 10 orang ABK WNI. Dalam peristiwa tersebut satu orang ABK tertembak, lima orang selamat dan empat orang diculik," tulis Kemlu RI dalam rilis yang dikeluarkan pada Sabtu (16/4/2016).

Kemlu RI menambahkan, satu ABK WNI yang tertembak diselamatkan Kepolisian Maritim Malaysia untuk mendapatkan perawatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, sekalipun mengalami luka tembak, ABK tersebut dalam kondisi stabil.

"Lima ABK lain yang selamat bersama kedua kapal dibawa oleh polisi maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia," Kemlu RI memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya