Liputan6.com, Jambi - Gunung Kerinci di Provinsi Jambi yang tengah berstatus Waspada tingkat II, mengeluarkan suara dentuman keras dan asap pekat hitam dengan radius 300 meter.
Petugas pos pemantau Gunung Kerinci di R10 Dudung mengatakan, dentuman keras dari gunung tertinggi di Sumatera itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Sedangkan semburan asap terjadi pukul 08.00 WIB.
Baca Juga
"Suara dentuman terdengar hingga ke permukiman warga di sekitaran kaki gunung. Kita tidak bisa memastikan kondisinya karena tertutup kabut, rencananya kita akan cek ke lapangan," kata Dudung seperti dikutip Antara, Minggu (17/4/2016).
Advertisement
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Padang Aro, Sumatera Barat, beberapa hari terakhir warga sering mendapati abu dalam jumlah cukup banyak menempel di teras dan dinding rumah mereka. Diduga kuat abu tersebut merupakan abu vulkanik dari Gunung Kerinci.
"Iya, beberapa hari belakangan ini banyak abu di teras rumah, sepertinya abu vukanik dari Gunung Kerinci," kata Ezi, warga Kabupaten Kerinci yang bertugas di Padang Aro.
Dia mengakui semburan asap gunung Kerinci terlihat jelas dari kediamannya di Padang Aro di pagi hari, karena jarak puncak gunung yang berdiri di perbatasan Kerinci dan Sumbar ini dengan kediamannya hanya sekitar delapan kilometer.
"Beberapa hari terakhir ini, semburan asap tebal dari Gunung Kerinci itu terlihat mengarah ke selatan dan tenggara, tepatnya ke Sumatera Barat. Tapi pagi hingga siang ini Gunung Kerinci tertutup kabut, tidak kelihatan," jelas dia.
Tempat Evakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi sudah menyiapkan lokasi tempat evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi letusan. Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jambi Dalmanto mengatakan, lokasi yang disiapkan itu untuk desa yang hanya berjarak lima kilometer dari kaki gunung.
"Ada tiga desa yang dekat dengan gunung api tersebut, yakni Desa Gunung Labu, Kersik Tuo, dan Sungai Kering Kecamatan Kayu Aro," kata Dalmanto.
Â
Baca Juga
Dia mengatakan, BPDB, SAR Gunung Kerinci, Dinas Kehutanan, relawan dan masyarakat peduli bencana sudah siap dan sudah membuat jalur evakuasi. Selain itu, sebanyak 30 warga di tiga desa itu sudah dilatih dalam tanggap bencana khususnya Gunung Kerinci.
"Satu desa sekitar 30 orang kita latih untuk tanggap bencana sejak satu tahun lalu, saat ini komunikasi dan koordinasi terus kita galakkan mengingat status gunung Waspada level II," ujar Dalmanto.
Gunung Kerinci aktif menyemburkan asap dan abu dengan ketinggian 300-900 meter, masyarakat pun dilarang mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Kota Padang.
Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau Sumatra dan badak Sumatra. Gunung ini tercacat pernah meletus pada 2009 lalu.