Liputan6.com, Jambi - Sejak tiga hari terakhir, Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Jambi berstatus waspada atau Level II. Aktivitas gunung api tertinggi di Indonesia itu meningkat setelah menyemburkan asap setinggi 900 meter sejak Senin, 11 April 2016.
Namun, hingga Kamis pagi tadi (14/4/2016), Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan, aktivitas di puncak gunung itu terpantau menurun. Kepulan asap sudah tidak setinggi beberapa hari sebelumnya.
"Dari laporan tim, kepulan asap sudah terpantau menurun rata-rata 300 meter," ujar Kepala Kantor SAR Jambi, Juanda Sodo di Jambi.
Menurut Juanda, Basarnas Jambi sebelumnya telah mengirim sembilan personel ke Gunung Kerinci. Tim itu bertugas memantau aktivitas gunung tersebut yang saat ini berstatus Waspada Level II itu dan menyemburkan asap kehitaman lebih dari 900 meter.
Baca Juga
Selain melakukan pemantauan, petugas SAR juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekati puncak gunung dalam radius tiga kilometer. Petugas juga melakukan survei jalur-jalur evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi letusan.
"Tapi sejauh ini masih aman. Warga dilaporkan juga masih melakukan aktivitas seperti biasa," Juanda menjelaskan.
Dia menambahkan, personel yang diterjunkan juga membawa alat-alat untuk antisipasi bencana. Mereka bakal memantau aktivitas Gunung Kerinci hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi berada di kawasan Pegunungan Bukit Barisan, atau sekitar 130 kilometer sebelah selatan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau dan badak Sumatera. Gunung itu tercacat pernah erupsi pada 2009 lalu.