Liputan6.com, Jakarta - Ratusan nelayan dari Muara Angke, Jakarta Uatara, Minggu 17 April lalu menyegel pulau yang akan direklamasi, Pulau G, di Teluk Jakarta. Mereka meminta Presiden Joko Widodo menghentikan reklamasi pantai di utara Jakarta itu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun angkat bicara. Dia menilai mayoritas dalam penyegelan itu bukanlah nelayan, karena kelompok nelayan kini tidak pernah melaut.
Menjawab Ahok, para nelayan di Muara Angke yang tergabung dalam Komunitas Nelayan Tradisional (KNT) akan membuktikan kepada orang nomor satu di DKI itu, bahwa masih banyak nelayan di sana yang masih melaut.
"Pak Ahok ini lihat ikannya. Ini ikan masih di Muara Angke. Kami ini nelayan asli semua. Jadi nggak ada yang palsu. Ikan ini baru kami tangkap tadi malam," ujar Sarmidi, Ketua KNT di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Baca Juga
Pantauan Liputan6.com, para nelayan menyediakan 2 kotak yang terbuat dari gabus berisikan bermacam-macam ikan dan rajungan. Rencananya, ikan-ikan itu akan diserahkan kepada Ahok di Balai Kota Jakarta.
Meski mendapatkan ikan dan rajungan, Sarmidi mengungkapkan, hasil tangkapan ikan sekarang ini tidak sebanding dengan hasil sebelum adanya reklamasi.
"Ini kan biota lautnya diaduk-aduk karena reklamasi. Biasanya kita dapat 50 kilogram dari semalam, sekarang menurun hanya mencapai 2 kilogram sampai 5 kilogram. Ini sejak ada reklamasi," ungkap pria 39 tahun itu.
Advertisement
Membuktikan
Selain menghadiahi ikan hasil tangkapan laut, para nelayan juga akan membuktikan diri, dengan menunjukan Kartu Tanda Penduduknya (KTP).
Seperti Cartama, nelayan yang berdomisili di Penjaringan ini menunjukan pekerjaannya di KTP sebagai nelayan.
"Ini KTP saya, pak Ahok. Coba lihat. Saya ini nelayan. Saya juga melaut," ujar dia.
Sementara, Nelson, perwakilan dari LBH Jakarta yang mendampingi para nelayan mengatakan, KTP ini hanya sebagai bukti dan klarifikasi atas pernyataan Ahok.
"Kami tidak menuntut permintaan maaf. Biar masyarakat yang menilai. Ini cuma sebagai bukti, bahwa nelayan yang kemarin melakukan aksi. Dan mereka juga melaut dan mencari ikan di pesisir teluk Jakarta, tempat di mana adanya reklamasi," tandas Nelson.
Ahok sebelumnya mengatakan, kelompok nelayan di Muara Angke tidak pernah melaut, terutama yang ikut menduduki dan menyegel Pulau G.
"Nelayan kalau mau menduduki ya enggak ada, itu juga perlu dicek? Ada enggak suku tertentu nelayannya mana? Kamu jadi kelompok nelayan tapi enggak pernah nelayan (melaut) bagaimana coba," kata Ahok.