Nelayan Teluk Jakarta Minta Reklamasi Dihentikan Seterusnya

Kuat Wibisono menyatakan reklamasi membuat pendapatan nelayan menurun.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Apr 2016, 14:53 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 14:53 WIB
20160417-Penampakan Terkini Bentuk Pulau G Hasil Reklamasi Teluk Jakarta
Mesin penimbun tampak kokoh berdiri di atas hamparan pasir berada di Teluk Jakarta, Muara Angke, (17/4). Lokasi yang dulunya mejadi tempat nelayan mencari ikan berubah menjadi dataran dari proyek Reklamasi Teluk Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Siti Nurbaya dan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli sepakat menghentikan sementara reklamasi Teluk Jakarta.

Namun, kebijakan ini ternyata belum membuat puas para nelayan di kawasan Teluk Jakarta. Nelayan yang tergabung dalam Komunitas Nelayan Tradisional (KNT) meminta agar reklamasi tidak hanya dihentikan sementara, tapi dihentikan seterusnya.


"Ini jangan hanya ditunda, tapi kalau bisa ya dihentikan selamanya," ujar Sarmidi (39), Ketua KNT, di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Sekjen DPW KNT Indonesia, Kuat Wibisono, menyatakan reklamasi membuat pendapatan nelayan menurun.

"Ini mereka sudah sulit mencari ikan, apalagi di dekat lokasi reklamasi. Jumlah ikan kian berkurang dan menurun. Ya, ujungnya berdampak pada pendapatan mereka kan," ujar Kuat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya