Liputan6.com, Bogor - Keluarga Abu Bakar Baasyir meminta kamera pengawas (CCTV) di ruang tahanan terpidana terorisme tersebut dicabut. Keluarga menilai pemasangan CCTV ini melanggar privasi pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mukmin itu.
Hal itu disampaikan putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim Baasyir saat membesuk ayahnya di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Senin 18 April 2016.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Jawa Barat Agus Toyib mengaku belum menerima permohonan resmi soal pencabutan CCTV dari keluarga Baasyir.
Baca Juga
Begitu pula terkait soal teknis kunjungan yang diinginkan keluarga Baasyir. Keluarga minta dapat menjenguk Baasyir tanpa disekat kaca dan bisa bertatap muka secara langsung.
"Justru saya baru tahu infonya. Jadi saya belum bisa komentar, karena belum ada laporan atau permohonan resmi dari beliau," kata Agus saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Menurut dia, belum pernah ada keluarga narapidana yang mengusulkan pencabutan CCTV. Baru keluarga Baasyir yang menyampaikannya.
"Kami tidak mau berandai-andai terkait permohonan tersebut. Dan saya juga belum tahu kepastian permohonannya, laporan dari Kalapas pun belum ada," kata Agus.
Dia mengungkapkan, tidak semua kamar tahanan memiliki CCTV. Kamera pengawas hanya dipasang di kamar-kamar napi yang dinilai perlu pengawasan lebih.
"Kalau di LP Gunung Sindur ada beberapa blok yang dipasang CCTV seperti kamar tahanan bandar narkoba dan Abu Bakar Baasyir," ucap Agus.