Dilema Ahok Sering Gusur Warga

Ahok mengaku tak mau ambil pusing apabila ada sekelompok orang yang menolak penggusuran.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Apr 2016, 14:03 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 14:03 WIB
20160427-Ahok Usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan-Jakarta- Faizal Fanani
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/4/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku dilema setiap kali menggusur warga. Karena itulah dia memilih menertibkan dengan cara relokasi ke tempat yang dinilai lebih baik, dari kawasan kumuh ke rusun.

"Kalau penggusuran, tentu kita dilema. Tapi ini kan relokasi ke tempat lebih baik. Kalau saya pindahkan orang ke tempat yang tidak baik, oh saya dilema. Nurani saya enggak bisa terima," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Sementara di tempat baru, para korban penggusuran mendapatkan banyak fasilitas. Seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).

"Maka saya memindahkan mereka ke tempat lebih baik, anaknya dapat KJS dan KJP, kita kasih bus sekolah, kita tungguin dokter, perpustakaan, ada laktasi, taman," ujar dia.

Karena itu, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tak mau ambil pusing apabila ada sekelompok orang yang menolak relokasi.

"Tapi kalau saya pindahkan ke tempat yang lebih baik, hanya sekelompok orang marah-marah, saya diamin saja," tandas Ahok.

Sejauh ini sejumlah kawasan di Jakarta sudah digusur oleh Ahok. Setelah kawasan Kalijodo dan Pasar Ikan di Jakarta Utara, Ahok juga menggusur kawasan pacuan kuda Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Kawasan ini akan dibenahi untuk menyambut Asian Games 2018.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya