Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf telah dibebaskan. Mereka merupakan kru kapal tugboat yang diculik dari perairan Sulu pada 28 Maret lalu.
Namun begitu, masih ada 4 WNIÂ lainnya yang diduga masih dalam cengkraman kelompok radikal. Mereka disandera pada 16 April 2016 saat tengah berada di atas kapal Tongkang Christy yang menarik Kapal TB Henry di perairan perbatasan Malaysia-Filipina.
Baca Juga
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan akan mengupayakan penyelamatan WNI tersebut. Dia optimistis pihaknya dapat membebaskannya dengan segera.
Advertisement
Baca Juga
"Saya mohon doa. Agar tidak lama lagi juga yang 4 WNI kita bisa bebaskan dengan selamat," kata Gatot dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2016).
Hal senada juga ditegaskan Presiden Joko Widodo. Saat ini pemerintah masih bekerja keras untuk membebaskan sandera lainnya.
"Saat ini kita masih terus bekerja keras untuk pembebasan 4 ABK WNI lainnya," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2016).
Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan isu lain yang tak kalah penting adalah keamanan di perairan perbatasan dan wilayah sekitarnya yang menyangkut wilayah teritorial laut negara bertetangga.
"Oleh karena itu akan didakan pertemuan pada tanggal 5 Mei antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina," jelas Jokowi.