Menko Luhut Teliti Kuburan Massal Tragedi 1965 di Pati

Menurut Luhut, pemerintah sudah menunjukkan niat baik untuk menyelesaikan kasus puluhan tahun ini.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 09 Mei 2016, 18:22 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 18:22 WIB
201602-Raker-Jakarta-Sutiyoso-Luhut-Panjaitan-JT
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan (kiri) berbincang dengan Kepala BIN, Sutiyoso saat menghadiri Raker dengan Komite I DPD RI, di Jakarta (9/2). Raker membahas tentang otonomi khusus (otsus) Papua dan Papua Barat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berjanji menyelesaikan kasus pelanggaran HAM 30 September 1965 hingga tuntas. Ia pun berencana mengunjungi dan melihat langsung lokasi yang dikabarkan menjadi kuburan massal para korban.

"Ada kita lagi mau verifikasi mengenai kuburan massal yang dikatakan ada di Pati, ya kita lagi kirim teknis orangnya," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).


Menurut Luhut, pemerintah sudah menunjukkan niat baik untuk menyelesaikan kasus puluhan tahun ini. Ia pun meminta kerja sama dari pihak-pihak terkait, agar menciptakan situasi politik yang kondusif.

"Bagi saya hanya beritahu dengan mereka jangan terlalu gaduh, kita selesaikan baik-baik. Mereka bilang ada tempat massal grave, kita akan verifikasi dan lakukan penyelidikan penelitian," tegas mantan Kepala Staf Presiden itu.‎

Informasi tentang kuburan massal itu didapat Luhut dari Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966 (YPKP 65). Sementara Ketua YPKP 65 Bedjo Untung meminta agar ada jaminan keamanan dari pemerintah bagi para saksi pelaku dan saksi korban. Selain itu, ia juga meminta kuburan tidak dirusak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya