Ahok Berterima Kasih Warga Aquarium Tinggalkan Rusun

Warga Aquarium, Penjaringan, mengaku kesulitan mencari penghidupan di tempat barunya itu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Mei 2016, 18:39 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 18:39 WIB
20160510- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok di KPK-Jakarta-Helmi Afandi
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (10/5). Keterangan Ahok diperlukan guna mendalami kasus dugaan suap yang menyeret Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta. (Liputan6.com/helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, meninggalkan rusunawa di Marunda. Mereka lebih memilih tinggal di lokasi bekas gusuran ketimbang di rusun. Warga mengaku kesulitan mencari penghidupan di tempat barunya itu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak mempermasalahkan keputusan warganya itu. Ia tidak bisa memaksa warga untuk tetap menetap maupun menahan mereka untuk tidak pindah dari tempat itu.

Ahok malah berterima kasih kepada mereka yang meninggalkan rusun. Karena dengan begitu akan ada tempat kosong bagi warga lain.

"Saya terima kasih kalau mereka enggak mau tinggal di rusun," kata Ahok di Gedung Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/5/2016).

 

Ahok menyindir sejumlah pihak yang dianggap membantu kehidupan mereka. Di tempat bekas gusuran itu, sejumlah tenda dibangun dan bantuan logistik juga diberikan.

"Terus ada yang mau biayain mereka, mau bangun tenda. Saya pikir bagus saja, ada yang mau piara mereka, bagus dong," ucap Ahok.

Dia menyebut tak hanya LSM dan aktivis, bendera parpol pun berkibar di tempat tersebut. Namun begitu, Ahok mempersilakan parpol memberi bantuan kepada mereka.

"Bagus dong ada partai resmi. Berarti partai-partai melanggar wilayah. Mereka kan mengaku di Kampung Aquarium toh," ucap Ahok.

Saat ini, warga gusuran Kampung Luar Batang dan Kampung Aquarium yang tinggal di rusun kini berbalik arah. Mereka menempati tenda-tenda darurat di bekas tempat gusuran. Mereka bertekad akan menuntut ganti rugi, atau meminta pemerintah membangun kembali rumah-rumah mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya