Pemuda Muhammadiyah Minta SBY Pecat Ruhut Sitompul

PP Pemuda Muhammadiyah menilai perlakuan tak etis Ruhut tersebut sama dengan menghina SBY.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Mei 2016, 21:51 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 21:51 WIB
Ruhut Sitompul Berbalik Dukung Jokowi
Jika dulu sering melontarkan kritik pedas terhadap Joko Widodo (Jokowi), kini Ruhut mengaku jatuh hati untuk mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Jakarta, Senin (23/6/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memecat Ruhut Sitompul. Politikus Partai Demokrat tersebut dianggap telah melanggar etika setelah mempelesetkan hak asasi manusi (HAM) menjadi hak asasi monyet.

"Kami juga mendesak ke Pak SBY untuk bersikap tegas mengenai Ruhut Sitompul. Pak SBY harus berani berhentikan Pak Ruhut," ungkap Dahnil di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Dahnil menilai perlakuan tak etis Ruhut tersebut sama dengan menghina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena dalam sikap politiknya, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut selalu menjunjung etika.

"Karena apa yang dilakukan Ruhut itu menghina Pak SBY. Kenapa menghina Pak SBY? Pak SBY kan selalu mendorong politik yang sopan dan santun," papar Dahnil.

"Lihat saja cara-cara politik Pak SBY itu mendorong sikap yang tinggi. Maka apa yang dilakukan Ruhut itu bertentangan. Kalau enggak (dipecat) ini merusak Demokrat," sambung dia.

Dahnil bahkan menegaskan, surat permohonan pemberhentian Ruhut Sitompul telah dilayangkan secara resmi kepada SBY. Surat tersebut dikirim melalui Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR.

Sebelumnya, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Polri, dan BNPT, Ruhut mempertanyakan pelanggaran HAM apa yang sudah dilanggar Densus 88 dalam kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono.

"Saya kecam yang datang Komisi III mengatakan Densus 88 melanggar HAM, HAM apa yang dilanggar, hak asasi monyet?" ucap Ruhut.

Menurutnya, Anggota Densus 88 selama ini sudah bekerja dengan sangat manusiawi. Bahkan kata Ruhut, pilihan untuk tidak memborgol Siyono karena ingin menghormati yang bersangkutan.

Namun saat diperlakukan manusiawi, Siyono malah balik menyerang aparat yang saat itu sedang menjaganya.

"Tapi yang bersangkutan (Siyono), belum balik jadi orang benar, sok ngelawan, hadapilah saja itu Densus," kata dia.

Ruhut Sitompul juga mengecam dengan berbagai pihak yang selama ini kerap menyuarakan pembubaran Densus 88. Menurutnya bukan malah dibubarkan, tapi harusnya Densus diberikan penambahan anggaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya