Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua KPK Laode M Syarief mengatakan pihaknya tak akan berhenti mencari keberadaan Royani, orang yang disebut-sebut sopir sekaligus ajudan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Sampai saat ini, Royani belum diketahui keberadaannya.
"Sedang dicari terus, tapi belum ditemukan," kata Syarief saat dikonfirmasi, Senin (6/6/2016).
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk menemukan Royani. Sayangnya Priharsa menolak menjelaskan lebih rinci.
Advertisement
"Sejumlah upaya telah dan akan terus KPK lakukan. Tapi memang tidak bisa disampaikan secara detail apa saja," ucap Priharsa.
Royani sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik KPK. Bahkan, keberadaannya tidak diketahui sehingga lembaga antirasuah itu kesulitan mengorek keterangan dari orang dekat Nurhadi itu.
Namun demikian, bersama Nurhadi, KPK sudah mengirim surat pencegahan ke luar negeri ke Dirjen Imigrasi. Pencegahan terhadap Nurhadi dan Royani itu berlaku untuk 6 bulan ke depan, agar sewaktu-waktu dibutuhkan keterangannya yang bersangkutan tidak sedang di luar negeri.
Seperti diketahui, dalam kasus dugaan suap pendaftaran perkara PK pada PN Jakpus ini KPK sudah menetapkan dua tersangka. Mereka yakni Panitera/Sekretaris PN Jakarta Pusat Edy Nasution dan Direktur PT Kreasi Dunia Keluarga Doddy Ariyanto Supeno.
Edy diduga dijanjikan uang hingga Rp 500 juta oleh Doddy. Pada saat ditangkap tangan, KPK menemukan Rp 50 juta yang diduga sebagai suap. Namun pada perkembangannya, KPK menemukan indikasi ada penerimaan lain oleh Edy sebesar Rp 100 juta dari Doddy.