Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek pergudangan di Jalan Rawa Bebek, RT 001 RW 012, Penjaringan, Jakarta Utara yang diduga tempat penyimpanan sabu selundupan asal China.
Dari operasi itu, petugas menangkap 3 tersangka dan menyita 9 buah tabung besi yang digunakan sebagai "peti" penyimpanan barang haram itu.
Baca Juga
Deputi Pemberantasan Narkoba Irjen Pol Arman Depari menyatakan, para tersangka sengaja mencetak pipa besi dengan ketebalan sisi mencapai 4 cm. Tebalnya dinding pipa tersebut, diduga dapat menyebabkan alat detektor barang haram kesulitan mendeteksi keberadaan sabu di dalamnya.
Advertisement
"Total 8 cm bagian padatnya. Makanya jadi tidak terdeteksi. Baja tebal begini," tutur Arman di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (14/6/2016).
Sementara di bagian tengah pipa, terdapat rongga yang cukup luas untuk memasukkan kemasan sabu secara memanjang. Hasilnya saat dibuka, pipa dalam keadaan padat dengan isi dan tebalnya dinding pipa.
"Dalam tabung padat sabu. Ini baja keras tebal," ujar dia.
Arman menjelaskan, tabung besi baja tersebut memiliki bobot yang berbeda-beda. Diantaranya 120 kg, 130 kg, dan 190 kg. "Yang kami buka baru yang 120 kilo," Arman menambahkan.
Dari sabu yang berhasil dikeluarkan, tampak pelaku sengaja mengemas barang haram dengan kertas alumunium foil. "Pakai alumunium foil bungkusnya. Kemudian plastik," Arman menerangkan.
Menurut dia, dari adanya tempat penyimpanan dan lokasi pemotongan besi, jelas bahwa pipa baja yang ada memang sengaja akan dipotong sewaktu-waktu.
"Pipa disimpan di gudang. Ada tempat pemotongan besi. Ini (pipa) sudah dirancang untuk dipotong," ujar Arman.
Pemotongan pipa lainnya yang saat ini sudah berada di Kantor BNN akan dilakukan besok. Sebab, alat pemotong besi membutuhkan tegangan listrik yang tinggi dan ketebalan pipa baja cukup memakan waktu untuk dibuka.
"Kurang lebih makan waktu 2 jam tadi di sana karena teknis. Kira-kira satu pipa 30 menit," kata Deputi Pemberantasan Narkoba.