Liputan6.com, Jakarta - Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati berjanji tidak akan menutup-nutupi insiden jatuhnya lift yang membawa 12 orang, Minggu 20 Juni 2016 kemarin.
Manajemen mengaku akan kooperatif bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan penyebab pastinya.
"Kami akan berikan informasi yang selebar-lebarnya, kepada kepolisian atau ombudsman," kata Direktur Utama RSUP Fatmawati Andi Wahyuningsih Attas di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin 20 Juni 2016.
Tak hanya siap bekerja sama dengan kepolisian, pihak RSUP Fatmawati juga siap jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin memeriksa penyebab jatuhnya lift tersebut.
"Termasuk jika nantinya Pak Ahok mau meriksa, kami juga persilakan," ujar dia.
Andi juga mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengevaluasi kembali kontrak kerja dengan PT MDS, selaku operator lift.
"Jika nanti dari hasil penyelidikan ada dugaan kesalahan, kami akan pikirkan untuk itu (berikan sanksi)," kata dia.
Direktur Medik RSUP Fatmawati Chamim menjamin insiden jatuhnya lift adalah peristiwa pertama dan terakhir. Nantinya akan ada security yang bertugas mengawasi setiap lift.
"Sehinga kalau nantinya ada indikasi kepenuhan, maka satpam itu akan melarang pengunjung untuk tetap naik apalagi turun," ucap Chamim.
Advertisement