Liputan6.com, Jakarta - Terpidana seumur hidup teroris Bom Bali I Ali Imron menjadi narasumber kajian Ramadan di Masjid Al Fataa, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Ali mengawali sosialisasi deradikaliasi kepada masyarakat dengan permohonan maaf atas aksi kelirunya.
"Saya untuk kesekian kalinya meminta maaf atas aksi yang saya lakukan. Semoga para duta besar yang hadir di sini bisa menyampaikan ke negaranya," tutur Ali di Masjid Al Fataa, Jalan Menteng Raya, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Timur, Selasa (28/6/2016).
Ali mengajak masyarakat memahami terorisme. Menurut dia, banyak pola pikir masyarakat yang salah menilai apa dan bagaimana itu terorisme.
Masyarakat hanya menilai penampakan luar dari figur seorang teroris. Bagi mereka yang tidak mengetahui, orang yang rajin beribadah ke masjid dan tampak santun, bukanlah ciri seorang teroris.
"Masjid Mapolres Cirebon dibom saat salat Jumat. Ada yang ditangkap Densus 88, eh malah tetangganya marah-marah karena tidak percaya. Dia orang saleh katanya rajin ke masjid," kata Ali.
"Ya ini karena mereka tidak tahu apa-apa. Karena itu kita harus buat masyarakat tahu. Sosialisasi apa itu terorisme," sambung dia.
Deradikalisasi
Ali Imron menyatakan penyesalan mendalam atas aksi brutal yang pernah dilakukan di Bali. Untuk menebus itu, dia tanpa diminta pemerintah, bertekad menggalakkan deradikalisasi di masyarakat.
"Acara ini bukan saya diminta BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Densus, Yenny Wahid. Ini permintaan saya 13 tahun lalu," ujar dia.
"Mudah-mudahan kedatangan saya bisa mencerahkan. Tahu fakta terorisme dan mau diajak menanggulangi terorisme," tegas Ale, sapaan akrab Ali Imron.
Dia berharap, tidak ada lagi masyarakat yang mencoba membangkitkan kembali aksi terorisme yang pernah dilakukan.
"Terorisme yang kami terlibat itu luar biasa mudaratnya. Saya masuk oknum Jemaah Islamiah yang ini sebenarnya penerus NII (Negara Islam Indonesia). Saya tidak mau masyarakat tidak tahu terorisme. Tidak tahu kenapa kami kena terorisme," pungkas Ali Imron.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Terpidana Bom Bali Minta Maaf dan Sosialisasi Deradikalisasi
Ali Imron berharap, tidak ada lagi masyarakat yang membangkitkan kembali terorisme yang pernah dilakukannya.
Diperbarui 28 Jun 2016, 22:25 WIBDiterbitkan 28 Jun 2016, 22:25 WIB
Ust. Ali Imron mantan terpidana Bom Bali 2002 memberikan pemaparan saat kajian "Peran Islam untuk Perdamaian Indonesia, Jakarta, Selasa (28/6). (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wakil Wali Kota Depok Ajak Masyarakatnya Melek Akan Perubahan Iklim
Arti Mimpi Mobil Hilang: Makna dan Tafsir yang Perlu Anda Ketahui
Mitigasi Siklon Tropis di Indonesia, BRIN Kembangkan Sadewa dan Kamajaya
Polda Jatim Naikan Status Perkara SHGB Laut Sidoarjo jadi Penyidikan
Cara Membahagiakan Orangtua di Alam Kubur jelang Ramadhan, Penjelasan KH Nasaruddin Umar
Hasil LaLiga: Tanpa Bellingham, Real Madrid Sikat Girona
3 Kiper Terburuk Manchester United Sepanjang Sejarah: Andre Onana Selamat dari Daftar
Menteri Hukum Bantah Intervensi Kehakiman oleh Presiden Prabowo Subianto
Inilah Asal-usul Nama Kawasan Sukamiskin
Arti Mimpi Dimarahi Orang: Makna dan Tafsir yang Perlu Diketahui
Viral, Pengendara Motor Tantang Kereta Api di Probolinggo Berakhir Innalillahi
Mimpi Memakai Gelang Emas Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya