Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan, pihaknya tidak akan segan memberhentikan para pemudik motor. Terlebih lagi saat pemudik motor memasuki wilayah Ciasem, Subang.
Bukan tanpa alasan. Agung menuturkan, sikap tegas polisi tersebut dimaksudkan untuk mengurangi angka kecelakaan musim mudik tahun ini.
Dia melanjutkan, anggotanya akan menyetop pemudik motor untuk diarahkan ke lokasi check point atau rest area yang disediakan pihaknya. Lokasi pertama di jalur Pantura ada di Ciasem, Subang.
"Kita memaksa berhenti sebentar untuk senam dan streching biar fresh (segar) lagi. Tidak ada penindakan. Kendaraan bermotor tidak didesain untuk jarak jauh. Ya kekuatan rata-rata pemotor jarak tempuhnya 50 km," kata Agung di check point, Subang, Sabtu (2/7/2016).
Puluhan bahkan ratusan kilometer jalan harus ditempuh para pemudik motor. Niat merayakan lebaran bersama keluarga menjadi acuan para pemudik untuk sampai di tujuan atau kampung halaman.
Menurut Agung, jangan sampai niat dan tujuan mulia berubah menjadi berita duka. Agung menambahkan, di lokasi check point, pemudik bisa menggunakan fasilitas secara gratis. Mulai dari pijat sampai cek kesehatan.
"Enggak mau di check point bisa berhenti di Polsek atau Polres. Ada pijat. Bagi yang nggak berpuasa ada kopi dan sarana mainan anak buat yang bawa anak-anak," imbuh Agung.
Di tempat sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mendukung langkah yang diambil kepolisian guna mengurangi angka kecelakaan.
Menurut Aher, tak jarang pemudik motor sering memaksakan diri untuk segera tiba di kampung halamannya. Padahal kondisi badan yang tidak sehat bisa menjadi ancaman saat berkendara.
"Tadi Pak Kakorlantas bilang akan ada proses penyegaran dengan cara dihentikan. Pemudik dipaksa strecing, refreshing dan jalan kembali. Cara sederhana tapi unik demi keselamatan, menjaga supaya fresh terus dan gak ngantuk," beber Aher.
Sementara itu, salah satu pemudik motor, Ahmad, mengaku cukup kaget saat diberhentikan salah satu anggota kepolisian. Tapi setelah tahu maksud polisi, Ahmad mau berhenti dan melakukan cek kesehatan dan menggunakan fasilitas gratis lainnya di lokasi check point.
"Kaget juga tadi dipaksa belok. Ternyata disuruh istirahat. Ya bener juga sech, sekarang nggak begitu cape. Pijat sama ngopi," kata Ahmad.
Baca Juga
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Advertisement