Liputan6.com, Purwakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kunjungan itu terkait pengawasan KemenPAN-RB atas kehadiran pegawai pada hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran.
Di sela kunjungan, Yuddy Chrisnandi berdiskusi dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tentang formulasi kepegawaian yang dia terapkan di Kabupaten Purwakarta.
Yuddy menyebut konsep kepegawaian yang dimiliki bupati yang akrab disapa Kang Dedi ini sangat out of the box. Ini dibuktikan dengan inovasi pembangunan yang telah berlangsung selama hampir 10 tahun terakhir di Purwakarta.
"Saya sengaja datang ke Purwakarta untuk mendengarkan masukan dari Kang Dedi. Pemikiran dia sangat luar biasa, sampai-sampai dia memikirkan penyelamatan anggaran dan tata kelola kepegawaian. Meskipun ini bukan isu populer, tapi dia konsisten," kata Yuddy, Senin, 11 Juli 2016.
Menurut Yuddy, inovasi pembangun tidak akan pernah terlepas dari inovasi kepegawaian yang dilakukan oleh sebuah daerah.
Di Purwakarta, kata Yuddy, dia menemukan titik kesamaan antara konsep kepegawaian di Kementerian PAN-RB dan konsep kepegawaian di Purwakarta, yakni sama-sama menjalankan asas efektivitas dalam formulasi kepegawaian.
"Saya tertarik dengan efektivitas pelaksana harian non-PNS di Purwakarta. Kami di Kementerian menyebut mereka tenaga kontrak," ujar Yuddy.
Dalam perbincangan hangat sambil berkeliling Taman Pesanggrahan Padjadjaran di kompleks Pemda Purwakarta, Dedi mengatakan selama memimpin Kabupaten Purwakarta, dia lebih mengutamakan aspek teknis kegiatan dibandingkan dengan aspek kepegawaian yang lain.
"Kami menyebut formulasi kepegawaian non-PNS di Purwakarta sebagai Tenaga Harian Lepas (THL). Kami merekrut mereka karena PNS itu lebih cenderung tertarik melaksanakan pekerjaan administratif. Jujur saja saya tidak terlalu menyukai itu," ucap Dedi.
"Jadi lebih baik pekerjaan teknis dilaksanakan oleh para THL yang sebenarnya kualifikasi mereka melebihi PNS secara teknis pekerjaan," Dedi melanjutkan.
Dalam pertemuan tersebut, Dedi juga mengutarakan kelemahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Seringkali anggaran yang tersedia selalu diarahkan pada kegiatan yang asal habis dan asal serap. Menurut Dedi, hal inilah yang mengakibatkan pembangunan mangkrak.
"Persoalannya postur anggaran kita terikat oleh pagu, sehingga asal habis, asal serap tanpa memperhitungkan efektivitas. Ini harus diubah sehingga ke depan tidak boleh lagi anggaran dihabiskan untuk hal-hal yang tidak perlu. Lebih baik dialihkan untuk pembangunan," kata Dedi.
Menteri Yuddy Puji Konsep Kepegawaian Bupati Purwakarta
Yuddy menyebut konsep kepegawaian yang dimiliki bupati yang akrab disapa Kang Dedi ini sangat out of the box.
diperbarui 12 Jul 2016, 07:32 WIBDiterbitkan 12 Jul 2016, 07:32 WIB
Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Liputan6.com/Abramena)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Makin Dekat Melahirkan, Kiky Saputri Belajar Pumping dari Olivia Alan Istri Denny Sumargo
Mengenal Kampung Sayur di Solo, Kampung Tematik Surganya Sayuran Organik
Ada Peran Pemuda Indonesia Kumpulkan 1000 Anak Muda dari 38 Negara di AYIMUN ke-16 Malaysia
Real Madrid Bantu Indonesia Cetak Calon Bintang Sepak Bola, Latih 200 Anak di Jakarta dan Bali
VIDEO: Ngeyel, Truk Paksa Terobos Perlintasan Kereta Saat Palang Tertutup
Bappebti Bakal Bentuk Bursa Berjangka Nikel
Link Live Streaming Liga Inggris Brentford vs Liverpool di Vidio, Sebentar Lagi Kick-off
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba di Depok, 4 Tersangka Diamankan
Belum Kantongi Sertifikat Operator Udara, Kapan Maskapai Baru Fly Jaya Beroperasi?
Anggota DPR Netty Dukung Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ajak Masyarakat Pastikan Kartu BPJS Aktif
Ramai Dibahas, Apa Itu Lavender Marriage yang Dikaitkan dengan Artis Ternama?
International Global Network Gelar AYIMUN ke-16 di Malaysia, Saring 1.000 Anak Muda dari 38 Negara dan Gandeng 6 Duta Besar