Liputan6.com, Jakarta - Warga negara Indonesia (WNI) kembali menjadi sasaran sandera kelompok Abu Sayyaf. Setelah 7 WNI diculik di perairan Filipina, kini 3 WNI diculik di kawasan Sabah, Malaysia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan penyanderaan semacam ini terus berulang. Salah satunya, pemerintah dan pengusaha terlalu permisif dalam proses negosiasi.
"Saya kira juga semua yang dibicarakan memang selama ini kita, arti kata pengusaha dan tentu juga bagian dari pemerintah, terlalu toleran atau permisif demi mendahulukan keselamatan manusia. Sehingga kita bernegosiasi dengan sering," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Dia menilai, teknik yang selama ini digunakan membuat para pembajak malah semakin menjadi. Mereka terus mencari WNI untuk dijadikan sandera.
"Itu ternyata sama dengan teori pembajakan yang lain, kalau ditoleransi pembajakan itu akan menimbulkan pembajakan berikutnya. Tapi apa pun setiap tindakan itu punya risiko," lanjut JK.
JK mengatakan, segala risiko memang harus dihadapi pemerintah dalam proses pembebasan ini. Risiko bisa kembali dibajak atau kehilangan nyawa.
"Kalau bernegosiasi seperti apa yang dilakukan, risikonya berulang. Kalau sama sekali tidak ada negosiasi, risikonya jiwa. Nah sekarang pilihannya apa. Jadi masyarakat harus tahu ini, tidak ada tanpa risiko. Tidak ada tanpa risiko,"Â JK menandaskan.
JK: Kita Terlalu Toleran Negosiasi dengan Perompak
JK menilai teknik yang selama ini digunakan malah membuat para pembajak semakin menjadi.
Diperbarui 12 Jul 2016, 13:27 WIBDiterbitkan 12 Jul 2016, 13:27 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Kata-Kata Resign Kerja yang Sopan dan Profesional
Harga Emas Hari Ini Makin Mahal
WhatsApp Tambahan Widget Baru, Bikin Meta AI Makin Mudah Diakses
9 Manfaat Mengunyah Daun Jambu Biji Tiga Kali Seminggu, Bantu Stabilkan Gula Darah
Respons Terbaik saat Ada Orang Miskin Meminta-minta Menurut Gus Baha, Contohkan Imam Malik
Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 12 Maret 2025: Langit Indonesia Mayoritas Cerah di Pagi Hari
IHSG Berpotensi Menghijau, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 12 Maret 2025
Duterte Diterbangkan ke Den Haag untuk Hadapi Tuduhan ICC atas Perang Narkoba Mematikan
350 Kata-Kata Ucapan Idul Fitri 2025 yang Menyentuh Hati
Natalius Pigai Usulkan Beleid Kebebasan Beragama: Agar Warga Bisa Peluk Kepercayaan di Luar Agama Resmi
Tradisi Unik Buka Puasa Ramadan di Istanbul, Dentuman Meriam Jadi Tanda
1 Kata Seribu Makna: Ungkapan Bijak Penuh Inspirasi