VIDEO: Pengakuan Orangtua Pasca-Anaknya Menerima Vaksin Palsu

Setelah vaksin, anaknya itu mengalami panas dan diare. Dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda memintanya dirawat di rumah sakit lain.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jul 2016, 02:25 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 02:25 WIB
Vaksin Palsu
Setelah vaksin, anaknya itu mengalami panas dan diare. Dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda memintanya dirawat di rumah sakit lain.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orangtua menuding vaksin palsu yang diberikan kepada buah hati mereka berakibat buruk. Seorang anak yang diberi vaksin di Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, hingga berusia 2 tahun belum juga bisa berbicara.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (15/6/2016), Ridsa merupakan orangtua dari Rasqa yang kini berusia 2 tahun. Hingga kini Ridsa tak bisa percaya rumah sakit memberikan vaksin palsu pada anaknya.   

Rasqa telah berulangkali diimunisasi di rumah sakit ini dengan biaya antara Rp 400 hingga 1,2 juta. Alih-alih sehat, bocah ini malah tak juga bisa berbicara.

Setelah vaksin, anaknya itu mengalami panas dan diare. Dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda memintanya dirawat di rumah sakit lain.

Orangtua lain juga mempersoalkan vaksin serupa. Beralasan stok habis, suster rumah sakit itu lalu menawarkan vaksin dari persediaan pribadi.

Selain 14 rumah sakit, pemerintah juga mengumumkan 8 nama klinik dan bidan yang menerima vaksin palsu. Tetapi menurut Menteri Kesehatan jumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan penerima vaksin palsu ini kemungkinan besar akan bertambah.

BPOM menemukan 37 fasilitas kesehatan diduga menerima vaksin palsu di 9 provinsi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya