Kartu BPJS Palsu Beredar, DPR Nilai Karena Kurang Sosialisasi

Warga di Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibuat resah menyusul semakin banyaknya ditemukan kartu BPJS palsu.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Jul 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 13:30 WIB
Proses Pendaftaran BPJS Butuh Waktu 14 Hari, Mengapa?
Proses administrasi BPJS Kesehatan untuk kategori peserta mandiri membutuhkan banyak waktu karena banyak hal teknis yang harus dilengkapi

Liputan6.com, Jakarta - Warga di Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibuat resah menyusul semakin banyaknya ditemukan kartu BPJS palsu. Kartu mereka tidak bisa digunakan untuk berobat padahal sudah membayar iuran Rp 100 ribu per bulan.

Anggota Komisi IX DPR Muhammad Iqbal sangat menyayangkan hal tersebut, Karena sesungguhnya warga yang mendapat BPJS palsu benr-benar warga yang mayoritas kurang mampu namun ingin mendapat pelayanan kesehatan dari negara.

"Tentu hal ini sangat memprihatinkan karena warga yang memegang kartu BPJS palsu ini umumnya adalah warga tidak mampu yang tidak terdaftar sebagai peserta PBI, tetapi ingin mendapatkan jaminan kesehatan BPJS melalui program JKN mandiri," kata Iqbal di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Menurut dia, bisa beredarnya kartu BPJS palsu dikarenkan sosialisasi yang kurang terkait BPJS asli kepada masyarakat. Akibatnya, lanjut dia, masyarakat yang dirugikan dan menjadi korban oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Tetapi sangat disayangkan mungkin karena ketidaktahuan warga dan kepala desanya maka hal ini di manfaatkan pihak lain untuk memalsukan kartu BPJS warga. Tentu juga kejadian ini tidak terlepas dari kurangnya sosialisasi BPJS kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat desa mengenai tata cara pendaftaran dan mendapatkan kartu BPJS," papar dia.

Untuk itu, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta pihak kepolisian segera menangkap para pelaku pembuat dan penyebar kartu BPJS palsu tersebut.

"Dalam hal ini saya meminta kepada kepolisian untuk segera menyelidiki kartu BPJS palsu ini, dan kalaulah sosialisasi ini sudah berjalan dengan baik saya kira kejadian ini bisa dihindari‎," tandas Iqbal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya