Panglima TNI Minta Insiden Salah Tembak Tak Buat Dendam

Gatot mengatakan, insiden ini sudah menghukum tim Bravo Brimob yang tak sengaja menembak rekannya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Jul 2016, 20:43 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 20:43 WIB
20160303-Gatot-Nurmantyo-HF
Gatot Nurmantyo (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Serda Muhammad Ilman meninggal lantaran tidak sengaja tertembak Satgas Tinombala, di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu 27 Juli 2016. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun meminta kepada anggotanya tidak menyimpan dendam.

"Saya prajurit, mengalami hal seperti ini, tidak ada kata-kata dendam," ucap Gatot di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Dia menilai, insiden ini sudah menghukum tim Bravo Brimob yang tak sengaja menembak rekannya.

"Karena kejadian seperti ini pun, merupakan hukuman luar biasa bagi tim Bravo. Menembak teman sendiri itu merupakan hukuman luar biasa. Seumur hidup," Gatot menandaskan.

Kejadian berawal saat lima anggota intel Satgas Tinombala, bersama dua warga, yang dipimpin Kapten Inf Khalef, naik menuju goa yang berada di belakang kampung Desa Towu melalui tangga Tower XL Towu di Jalan Trans Sulawesi.

Berdasarkan informasi, penembakan itu berawal saat anggota Satgas 1 Intelijen Tinombala tengah menelusuri soal informasi adanya lokasi penimbunan senjata di Desa Towu di Poso. Sementara, anggota satuan Brimob yang juga tergabung dalam dalam Satgas, memantau pergerakan anggota Satgas 1 Intelijen itu.

Namun, anggota Brimob itu tidak mengetahui jika yang dilihatnya dan dipantaunya merupakan anggota Satgas 1 Intelijen, yang tengah mendalami informasi soal penimbunan senjata. Sehingga melepaskan tembakan ke arah mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya