Menlu: Situasi Lokasi Penyanderaan 10 WNI Sangat Dinamis

Retno mengatakan, segala informasi yang didapat pemerintah selalu disampaikan kepada keluarga.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Agu 2016, 16:04 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 16:04 WIB
20160505-Pertemuan Indonesia, Malaysia dan Filipina Bahas Keamanan Maritim-Yogyakarta
Menlu RI Retno Marsudi memberikan keterangan usai pertemuan trilateral di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (5/5). Indonesia, Malaysia dan Filipina menggelar pertemuan membahas keamanan maritim antara ketiga negara. (Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengawasi perkembangan 10 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina. Komunikasi terus dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini para sandera.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, segala informasi yang didapat selalu disampaikan kepada keluarga. Pihaknya juga meyakinkan komitmen pemerintah dalam membebaskan sandera. Hanya saja, butuh waktu dan kehati-hatian dalam melakukan upaya tersebut.

"Sekali lagi dari pantauan lapangan kami, at least sampai tadi malam, suasana di lapangan sangat dinamis, dan ini memerlukan satu pendekatan yang sangat hati-hati," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Retno memang sudah bertemu dengan keluarga WNI yang disandera. Segala situasi sudah disampaikan, hanya saja dirinya tak bisa mengungkapkan segala kendala dan kesulitan yang dialami tim selama upaya pembebasan dilakukan.

"Tetap tentunya situasi lapangan dari waktu ke waktu tidak sama, kesulitan di lapangan juga tidak sama, dan kesulitan-kesulitan di lapangan. Saya kira tidak pada tempatnya, apabila ini disampaikan pada pihak keluarga," jelas Retno.

Ia menegaskan, pemerintah tetap mengupayakan agar para sandera dapat kembali dengan selamat. "Sekali lagi saya ingin tekankan keselamatan warga negara kita merupakan prioritas utama," pungkas Retno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya