Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengawasi perkembangan 10 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina. Komunikasi terus dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini para sandera.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, segala informasi yang didapat selalu disampaikan kepada keluarga. Pihaknya juga meyakinkan komitmen pemerintah dalam membebaskan sandera. Hanya saja, butuh waktu dan kehati-hatian dalam melakukan upaya tersebut.
"Sekali lagi dari pantauan lapangan kami, at least sampai tadi malam, suasana di lapangan sangat dinamis, dan ini memerlukan satu pendekatan yang sangat hati-hati," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Advertisement
Retno memang sudah bertemu dengan keluarga WNI yang disandera. Segala situasi sudah disampaikan, hanya saja dirinya tak bisa mengungkapkan segala kendala dan kesulitan yang dialami tim selama upaya pembebasan dilakukan.
"Tetap tentunya situasi lapangan dari waktu ke waktu tidak sama, kesulitan di lapangan juga tidak sama, dan kesulitan-kesulitan di lapangan. Saya kira tidak pada tempatnya, apabila ini disampaikan pada pihak keluarga," jelas Retno.
Ia menegaskan, pemerintah tetap mengupayakan agar para sandera dapat kembali dengan selamat. "Sekali lagi saya ingin tekankan keselamatan warga negara kita merupakan prioritas utama," pungkas Retno.