Liputan6.com, Jakarta - Gloria Natapradja Hamel, anggota Paskibraka yang namanya dicoret dari daftar pengibar bendera pusaka di Istana Kepresidenan pada Rabu, 17 Agustus 2016 bertekad bakal memilih Indonesia sebagai kewarganegaraannya. Ia juga mengaku ingin kuliah di Indonesia jika telah lulus SMA.Â
"Cari PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang bagus aja lah, tetap kuliah di Indonesia. Saya generasi penerus bangsa Indonesia, kalau Prancis mereka juga sudah punya," ujar Gloria di Kemenpora, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016).
Menanggapi itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)Â Imam Nahrawi berjanji bakal mewujudkan cita-citanya. Dimulai dengan menjadikan Gloria sebagai Duta Pemuda dan Olahraga. "Kita akan kawal dan wujudkan cita-cita dia yang ingin pilih Indonesia," kata Imam di tempat yang sama.
Gloria, gadis blasteran Sunda Perancis itu, harus memeram kecewa. Ia bercita-cita ingin serupa ibunya, mengibarkan bendera pusaka di Istana Kepresidenan.
"Saya sangat bangga dengan nama Natapradja karena itu nama mama. Mama dulu Paskibraka di Istana tahun 1992," cerita gadis yang suka makan ikan teri ini.
Tapi sayang, cita-cita Gloria pupus karena soal status kewarganegaraannya. Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta Brigjen TNI Yoshua Pangdip Sembiring mengatakan, nama Gloria telah dicoret dari tim Paskibraka Nasional karena menyandang status kewarganegaraan Prancis.
Keputusan itu diambil berdasarkan undang-undang yang berlaku saat ini. Setiap warga yang sudah memiliki paspor negara lain, otomatis bukan warga Indonesia.
Di sisi lain, syarat Paskibraka yang paling utama adalah WNI, sementara Gloria memiliki paspor Prancis.
Gadis hitam manis ini tak patah arang, ia bakal tetap menghadiri upacara bendera di Istana walau bukan sebagai Paskibraka. Ia hadir sebagai tamu undangan saja.
"Saya memilih untuk menonton teman-teman saya. Kesal sedikit, saya ingin sportif. Aturan tetaplah aturan," kata Gloria.
Advertisement