Pemerintah Arab Saudi Terapkan Gelang Elektronik Jemaah Haji

Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dari pemerintah Arab Saudi, Pemerintah RI telah mengeluarkan gelang khusus bagi jemaah haji.

oleh Muhammad Ali diperbarui 27 Agu 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2016, 20:01 WIB
Gelang jemaah haji dari Arab Saudi
Gelang elektronik yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Pemerintah Arab Saudi mewajibkan jemaah haji dari seluruh dunia, untuk mengenakan gelang elektronik berisi identitas diri. Gelang tersebut dikeluarkan pemerintah Saudi untuk keamanan jemaah.

Kebijakan tersebut diberlakukan setelah terjadi insiden Mina pada 2015, yang menelan ratusan korban jiwa, setelah jemaah dari seluruh negara berdesakan saat melontar jumrah.

Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengatakan, gelang tersebut memiliki sejumlah keistimewaan. Antara lain dapat mempercepat identifikasi jamaah haji, identitas jamaah dapat dibaca, dan diakses pihak berwenang secara elektronik, serta meningkatkan kinerja pelayanan.

Selain itu, gelang tersebut juga dapat mempermudah pertolongan jemaah haji dengan perantara identitas yang terdapat di gelang.

"Gelang itu juga dapat meningkatkan performa pelayanan dalam bidang haji dan umrah, serta penerapan keterbukaan dan transparansi informasi," kata Arsyad di Mekah, Sabtu (27/8/2016).

"Gelang dipakai seluruh jemaah haji, include Indonesia. Kementerian haji otoritas yang meminta diberlakukan pemakaian e-Bracelet tahun ini," imbuh dia.

Gelang tersebut dibagikan petugas maktab atau pemondokan, saat menyampur jemaah yang datang dari Jeddah di Mekah. Di gelang tersebut tercantum nama, nomor paspor, dan maktab jemaah. Juga terdapat quick response code dan barcode.

Gelang Pemerintah RI

Gelang identitas jemaah haji yang dikeluarkan Pemerintah RI. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dari pemerintah Arab Saudi, Pemerintah RI telah mengeluarkan gelang khusus bagi jemaah haji Indonesia. Gelang yang terbuat dari logam itu berisi nama, nomor paspor, embarkasi, asal negara, serta simbol Merah Putih serta Garuda Pancasila.

Selain gelang identitas, jemaah haji Indonesia juga menerima gelang rekam kesehatan jemaah risiko tinggi. Gelang warna merah dipakai jemaah risiko tinggi, yang memang punya penyakit serius dan segera ditangani.

Sedangkan, gelang berwarna kuning dipakai jemaah haji risiko tinggi yang mempunyai riwayat penyakit gampang jatuh. Dan gelang warna hijau digunakan untuk jemaah haji risiko tinggi yang mempunyai penyakit ringan.

Sementara, data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) hingga Sabtu (27/8/2016) pukul 08.00 waktu Arab Saudi, menunjukkan 424 jemaah haji menjalani rawat inap di Madinah dan Mekah. Sekitar 720 jemaah dirujuk di bandara Jeddah, dan Madinah dalam 19 hari terakhir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya