Arti Jerawat di Hidung, Ketahui Penyebab, Cara Mengatasi, dan Mitosnya

Ketahui arti jerawat di hidung, penyebabnya, cara mengatasinya, serta mitos dan fakta seputar kondisi ini. Informasi lengkap untuk kesehatan kulitmu.

oleh Tyas Titi Kinapti Diperbarui 11 Apr 2025, 16:43 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 16:43 WIB
arti jerawat di hidung
arti jerawat di hidung ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di hidung adalah salah satu jenis jerawat yang paling mencolok karena letaknya tepat di tengah wajah. Tak hanya mengganggu penampilan, jerawat di area ini juga bisa terasa lebih sakit karena kulit hidung memiliki lebih banyak pori-pori dan kelenjar minyak dibandingkan area lain. Hal ini membuat hidung menjadi salah satu tempat favorit munculnya jerawat, baik berupa komedo, jerawat merah, maupun jerawat bernanah.

Banyak faktor yang bisa memicu timbulnya jerawat di hidung, mulai dari produksi minyak berlebih, pori-pori tersumbat, hingga kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kurang bersih. Selain itu, stres, pola makan, dan perubahan hormon juga bisa mempengaruhi kondisi kulit secara keseluruhan, termasuk di area hidung. Tak sedikit pula yang mengaitkan jerawat di hidung dengan pertanda kesehatan organ tubuh tertentu, meski belum tentu terbukti secara medis.

Berikut akan mengupas tuntas segala hal tentang jerawat di hidung, mulai dari penyebab yang paling umum, cara efektif mengatasinya, hingga membedakan antara mitos dan fakta seputar kondisi ini. 

Definisi Jerawat di Hidung

Jerawat di Bawah Lubang Hidung Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Hidung. Credit via Shutterstock.com... Selengkapnya

Jerawat di hidung adalah kondisi peradangan pada folikel rambut atau pori-pori kulit di area hidung yang tersumbat oleh minyak berlebih, sel kulit mati, dan bakteri. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah atau putih yang kadang berisi nanah di permukaan kulit hidung. Jerawat di hidung dapat muncul di berbagai bagian seperti batang hidung, ujung hidung, sisi hidung, bahkan di dalam lubang hidung.

Secara medis, jerawat di hidung termasuk dalam kategori acne vulgaris yang umumnya disebabkan oleh peningkatan produksi sebum, penyumbatan pori-pori, dan infeksi bakteri. Meski demikian, jerawat di hidung seringkali dianggap memiliki makna khusus dalam kepercayaan tradisional.

Jerawat di hidung dapat bervariasi dalam ukuran dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis jerawat yang umum muncul di hidung antara lain:

  • Whitehead: Jerawat tertutup yang tampak seperti benjolan kecil berwarna putih
  • Blackhead: Jerawat terbuka yang tampak seperti titik hitam di permukaan kulit
  • Papula: Benjolan merah kecil yang terasa nyeri jika disentuh
  • Pustula: Benjolan berisi nanah dengan puncak berwarna putih atau kuning
  • Nodul: Jerawat besar dan keras yang terbentuk di bawah permukaan kulit

Penyebab Jerawat di Hidung

Jerawat di Hidung Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Credit via Shutterstock.com... Selengkapnya

Munculnya jerawat di hidung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab utama timbulnya jerawat di area hidung:

1. Produksi Sebum Berlebih

Kelenjar sebaceous di sekitar hidung cenderung memproduksi lebih banyak minyak dibandingkan area wajah lainnya. Ketika produksi sebum berlebihan, pori-pori kulit lebih mudah tersumbat dan memicu timbulnya jerawat. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan produksi sebum antara lain:

  • Perubahan hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, atau kehamilan
  • Stres yang memicu peningkatan hormon kortisol
  • Genetik yang mempengaruhi aktivitas kelenjar sebaceous
  • Penggunaan produk perawatan kulit atau kosmetik yang tidak sesuai

2. Penyumbatan Pori-pori

Akumulasi sel kulit mati, kotoran, dan minyak dapat menyumbat folikel rambut di hidung. Penyumbatan ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Beberapa faktor yang berkontribusi pada penyumbatan pori-pori meliputi:

  • Kurangnya eksfoliasi atau pembersihan wajah yang tidak tepat
  • Penggunaan produk makeup yang comedogenic (menyumbat pori-pori)
  • Paparan polusi udara dan debu
  • Kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih

3. Infeksi Bakteri

Bakteri Propionibacterium acnes yang secara alami hidup di kulit dapat berkembang biak berlebihan dalam pori-pori yang tersumbat, menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko infeksi bakteri meliputi:

  • Kebersihan wajah yang buruk
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Penggunaan alat makeup yang tidak bersih
  • Kebiasaan memencet atau memanipulasi jerawat yang sudah ada

4. Faktor Hormonal

Fluktuasi hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau penggunaan kontrasepsi hormonal, dapat meningkatkan produksi sebum dan risiko timbulnya jerawat di hidung. Hormon-hormon yang berperan dalam pembentukan jerawat antara lain:

  • Androgen, yang merangsang produksi sebum
  • Estrogen, yang dapat mempengaruhi keseimbangan hormon kulit
  • Progesteron, yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit

5. Stres

Kondisi stres dapat memicu peningkatan produksi hormon kortisol, yang pada gilirannya merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan di kulit. Beberapa cara stres dapat mempengaruhi munculnya jerawat:

  • Meningkatkan produksi hormon yang memicu jerawat
  • Mengganggu pola tidur dan rutinitas perawatan kulit
  • Mendorong kebiasaan menyentuh wajah atau memencet jerawat
  • Mempengaruhi pola makan yang dapat berdampak pada kesehatan kulit

Cara Mengatasi Jerawat di Hidung

Jerawat di Hidung Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Credit via Shutterstock.com... Selengkapnya

Mengatasi jerawat di hidung memerlukan pendekatan yang komprehensif dan konsisten. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi dan mencegah jerawat di hidung:

1. Perawatan Topikal

Penggunaan produk perawatan kulit topikal dapat membantu mengurangi jerawat dan mencegah timbulnya jerawat baru. Beberapa bahan aktif yang efektif untuk mengatasi jerawat di hidung antara lain:

  • Benzoyl peroxide: Membantu membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi produksi minyak
  • Salicylic acid: Membantu mengeksfoliasi kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat
  • Retinoid: Meningkatkan pergantian sel kulit dan mencegah penyumbatan pori-pori
  • Tea tree oil: Memiliki sifat antibakteri alami yang dapat membantu mengurangi peradangan

Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan menggunakannya secara konsisten sesuai petunjuk.

2. Rutinitas Pembersihan Wajah yang Tepat

Menjaga kebersihan wajah adalah kunci utama dalam mengatasi jerawat di hidung. Berikut adalah langkah-langkah pembersihan wajah yang efektif:

  • Cuci wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah yang lembut dan non-comedogenic
  • Gunakan air hangat untuk membuka pori-pori dan air dingin untuk menutupnya kembali
  • Hindari menggosok wajah terlalu keras, karena dapat menyebabkan iritasi
  • Gunakan toner untuk menyeimbangkan pH kulit dan menghilangkan sisa kotoran
  • Aplikasikan pelembab ringan untuk menjaga kelembapan kulit tanpa menyumbat pori-pori

3. Eksfoliasi Teratur

Eksfoliasi membantu menghilangkan sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori. Namun, penting untuk melakukannya dengan hati-hati agar tidak menyebabkan iritasi. Tips eksfoliasi yang aman:

  • Gunakan scrub lembut atau eksfoliator kimia seperti AHA atau BHA
  • Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu, tergantung pada sensitivitas kulit Anda
  • Hindari eksfoliasi berlebihan, terutama pada kulit yang sedang meradang
  • Pilih produk eksfoliasi yang sesuai dengan jenis kulit Anda

4. Pengobatan Medis

Untuk kasus jerawat di hidung yang parah atau tidak membaik dengan perawatan di rumah, konsultasikan dengan dermatolog. Pengobatan medis yang mungkin direkomendasikan meliputi:

  • Antibiotik topikal atau oral untuk mengatasi infeksi bakteri
  • Retinoid topikal resep dokter seperti tretinoin atau adapalene
  • Terapi hormon untuk mengatasi jerawat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon
  • Prosedur medis seperti chemical peeling atau terapi cahaya untuk kasus yang lebih parah

5. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko timbulnya jerawat di hidung:

  • Kurangi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak
  • Perbanyak minum air putih untuk membantu detoksifikasi tubuh
  • Kelola stres melalui olahraga teratur, meditasi, atau teknik relaksasi lainnya
  • Hindari menyentuh wajah terlalu sering, terutama dengan tangan yang tidak bersih
  • Pastikan mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas

Mitos dan Fakta Seputar Jerawat di Hidung

Seiring berjalannya waktu, berbagai mitos seputar jerawat di hidung telah berkembang di masyarakat. Penting untuk memisahkan mitos dari fakta untuk memahami dan mengatasi kondisi ini dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa mitos populer tentang jerawat di hidung beserta faktanya:

Mitos 1: Jerawat di Hidung Tanda Jatuh Cinta

Mitos: Salah satu mitos yang paling populer adalah anggapan bahwa jerawat yang muncul di hidung merupakan tanda seseorang sedang jatuh cinta atau disukai oleh orang lain.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Munculnya jerawat lebih terkait dengan faktor-faktor seperti perubahan hormon, produksi minyak berlebih, dan kebersihan kulit.

Mitos 2: Memencet Jerawat di Hidung Berbahaya

Mitos: Ada kepercayaan bahwa memencet jerawat di hidung sangat berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi otak.

Fakta: Meski memencet jerawat memang tidak dianjurkan karena risiko infeksi dan bekas luka, klaim tentang bahaya langsung ke otak adalah berlebihan. Namun, area hidung memang termasuk dalam "segitiga berbahaya wajah" yang memiliki koneksi pembuluh darah dengan otak, sehingga infeksi parah di area ini perlu diwaspadai.

Mitos 3: Jerawat di Hidung Tanda Keberuntungan

Mitos: Beberapa orang percaya bahwa munculnya jerawat di hidung, terutama di ujungnya, adalah pertanda akan datangnya keberuntungan atau rezeki.

Fakta: Meski bisa memberikan optimisme, tidak ada korelasi nyata antara jerawat dan nasib baik. Jerawat adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh faktor-faktor biologis dan lingkungan.

Mitos 4: Jerawat di Hidung Disebabkan oleh Makanan Pedas

Mitos: Mitos ini menyatakan bahwa konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan jerawat di hidung.

Fakta: Meskipun diet memang dapat memengaruhi kondisi kulit, tidak ada bukti kuat yang menghubungkan makanan pedas secara spesifik dengan jerawat di hidung. Faktor diet yang lebih berpengaruh adalah konsumsi makanan tinggi gula dan lemak.

Mitos 5: Jerawat di Hidung Hanya Muncul pada Remaja

Mitos: Banyak yang beranggapan jerawat, termasuk di hidung, hanya dialami oleh remaja.

Fakta: Faktanya, orang dewasa juga bisa mengalami jerawat di hidung karena berbagai faktor seperti stres, hormonal, atau penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok. Jerawat dapat muncul pada berbagai usia.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Meski sebagian besar kasus jerawat di hidung dapat diatasi dengan perawatan di rumah, ada beberapa situasi di mana Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau dermatolog:

  • Jerawat yang tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan mandiri
  • Jerawat yang sangat nyeri, meradang, atau berukuran besar
  • Munculnya gejala infeksi seperti demam atau pembengkakan yang meluas
  • Jerawat yang meninggalkan bekas atau scar yang signifikan
  • Jerawat yang muncul bersamaan dengan gejala lain seperti rambut rontok atau ketidakteraturan menstruasi
  • Jerawat yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup secara signifikan

Dokter atau dermatolog dapat memberikan diagnosis yang akurat dan merekomendasikan perawatan yang lebih intensif jika diperlukan, seperti antibiotik oral, retinoid sistemik, atau prosedur medis khusus.

Perawatan Jangka Panjang untuk Mencegah Jerawat di Hidung

Untuk mencegah kambuhnya jerawat di hidung dan menjaga kesehatan kulit jangka panjang, penting untuk menerapkan rutinitas perawatan kulit yang konsisten dan gaya hidup sehat. Berikut beberapa tips perawatan jangka panjang:

  • Pertahankan rutinitas pembersihan wajah yang tepat setiap hari
  • Gunakan produk skincare non-comedogenic yang sesuai dengan jenis kulit Anda
  • Lakukan eksfoliasi secara teratur, tapi jangan berlebihan
  • Jaga pola makan seimbang dengan banyak buah dan sayuran
  • Minum air yang cukup untuk menjaga hidrasi kulit
  • Kelola stres melalui teknik relaksasi atau meditasi
  • Olahraga teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah dan kesehatan kulit
  • Hindari menyentuh wajah terlalu sering dengan tangan yang tidak bersih
  • Gunakan tabir surya setiap hari untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV
  • Lakukan perawatan facial profesional secara berkala jika memungkinkan

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jenis kulit dan respons yang berbeda terhadap perawatan. Penting untuk menemukan rutinitas yang paling sesuai untuk Anda melalui proses trial and error yang sabar.

Kesimpulan

Jerawat di hidung, meski sering dianggap sepele, dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan masalah kepercayaan diri. Memahami penyebab, cara mengatasi, serta mitos dan fakta seputar kondisi ini adalah langkah penting dalam mengelola kesehatan kulit wajah secara keseluruhan.

Ingatlah bahwa munculnya jerawat di hidung umumnya disebabkan oleh faktor-faktor biologis dan lingkungan, bukan tanda-tanda mistis atau pertanda nasib. Dengan perawatan yang tepat, konsistensi dalam rutinitas skincare, dan gaya hidup sehat, sebagian besar kasus jerawat di hidung dapat diatasi dan dicegah.

Jika Anda mengalami masalah jerawat di hidung yang persisten atau parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dermatolog. Profesional kesehatan dapat memberikan solusi yang lebih spesifik dan efektif sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Akhirnya, ingatlah bahwa kesehatan dan kecantikan kulit adalah proses jangka panjang. Bersabarlah dalam merawat kulit Anda dan fokuslah pada kebiasaan sehat yang dapat Anda pertahankan dalam jangka panjang. Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, Anda dapat mencapai kulit yang sehat, bersih, dan bebas jerawat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya