Arif Hanura: Proxy War Jadi Tantangan BG sebagai Kepala BIN

Tantangan Budi Gunawan ke depan adalah bagaimana persaingan dan interaksi global harus berhadapan dengan kepentingan nasional.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 05 Sep 2016, 23:47 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2016, 23:47 WIB
Budi Gunawan
Budi Gunawan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah mengirimkan surat pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Pimpinan DPR. Surat tersebut bakal dibacakan di hadapan seluruh anggota DPR dalam sidang paripurna yang digelar besok, Selasa 6 September 2016.

Anggota Komisi I DPR, Arif Suditomo merespons positif pencalonan tunggal Budi Gunawan sebagai Kepala BIN. Ia menilai tantangan Budi Gunawan ke depan adalah bagaimana persaingan dan interaksi global harus berhadapan dengan kepentingan nasional.

Menurut anggota Fraksi Hanuradia, proxy war adalah hal yang harus diwaspadai. Sebab, proxy war dapat melemahkan sejumlah sendi-sendi bangsa.

"Proxy war justru melemahkan ekonomi pertahanan budaya kita sebagai bangsa, mungkin kita tidak sadar putera-puteri kita senang produk dan budaya asing. Artinya, pertahanan budaya kita jebol," ujar Arif di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/9/2016).

Ia mengatakan terlalu banyak budaya impor masuk ke Indonesia yang artinya sebagian ekonomi bangsa tertembus ini bagian dari proxy war. Sehingga, harus dilakukan antisipasi ke depan. "Ini menjadi misi BIN di mana proxy war harus kita lihat bersama," ujar dia.

Mantan jurnalis televisi itu mengatakan proxy war merupakan hal yang harus diperangi bersama meskipun terorism‎e dan narkoba memang penting.

Tapi jangan lupa, ada perang yang tidak pakai senjata dan alutsista tapi ini adalah bagian dari perang global," kata Arif menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya